Logo
>

Saham Syariah Setiap Tahun Turun: Kejar Zakat

Agar prospek ekonomi berbasis syariah 2025 ini lebih dipahami secara optimal oleh masyarakat.

Ditulis oleh Desty Luthfiani
Saham Syariah Setiap Tahun Turun: Kejar Zakat
Director Corporate Finance & Strategic Solutions PT Henan Putihrai Sekuritas, Jurgan Usman, Ketua Baznas Indonesia, Noor Achmad dan Direktur Pengembangan BEI, Jeffrey Hendrik saat membuka kampanye zakat saham di Main Hall BEI, Jakarta pada Senin, 17 Maret 2025. Desty Luthfiani/KabarBursa.com

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - PT Henan Putihrai Sekuritas bersama Badan Zakat Nasional dan Bursa Efek Indonesia menggelar kampanye zakat saham, sedekah saham serta edukasi saham syariah pada Senin, 17 Maret 2025.

    Mereka memiliki tujuan meningkatkan literasi keuangan dan inklusi investasi syariah di Indonesia. Agar prospek ekonomi berbasis syariah 2025 ini lebih dipahami secara optimal oleh masyarakat.

    Director Corporate Finance & Strategic Solutions PT Henan Putihrai Sekuritas, Jurgan Usman, menekankan investasi syariah mengejar keberkahan. Hal ini ia sampaikan dalam acara Muzaki & Investor Gathering 2025 yang bertajuk Zakat dan Investasi : Pilar Kesejahteraan Umat.

    Ia menekankan bahwa investasi syariah bukan hanya soal keuntungan finansial, tetapi juga memiliki peran penting dalam membangun kesejahteraan umat. “Sekarang ini ada potensi dana yang sangat besar di Indonesia terutama untuk saham,” ujar Jurgan di Mian Hall BEI, pada Senin, 17 Maret 2025.

    Sejak tahun 2020, perkembangan industri pasar modal syariah menunjukkan tren yang beragam. Beberapa aspek mengalami pertumbuhan yang mengesankan, sementara beberapa lainnya masih memerlukan perbaikan. Jumlah Single Investor Identification (SID) aktif per tahun 2024 mencapai 169.397, meskipun hanya 2,7 persen dari total investor, angka ini mencerminkan kenaikan sebesar 22,4 persen dibandingkan tahun 2023.

    Namun, dari total tersebut, hanya 32.160 klien syariah yang benar-benar aktif, atau sekitar 19 persen dari jumlah investor syariah. Jurgan menilai bahwa angka ini masih sangat kecil jika dibandingkan dengan populasi muslim di Indonesia yang mencapai 246 juta jiwa.

    Jurgan membeberkan kontribusi pasar modal syariah masih memiliki ruang pertumbuhan yang luas. Rata-rata nilai transaksi tahunan saham syariah dalam lima tahun terakhir berada di angka Rp6,6 triliun, tetapi di tahun 2024 mengalami penurunan menjadi Rp5,5 triliun. Menurut dia penurunan ini dikarenakan sentimen global hingga masih minimnya edukasi saham syariah di masyarakat.

    Jika dibandingkan dengan total transaksi bursa sebesar Rp3.045 triliun, transaksi saham syariah hanya menyumbang 0,18 persen dari total nilai transaksi.

    “Kita bisa melihatnya dari dua sisi, apakah ini peluang besar atau tantangan besar. Namun, yang pasti, masih ada potensi pertumbuhan hingga 99 persen,” ujar Jurgan.

    Dalam konteks PT Henan Putihrai Sekuritas sendiri, transaksi syariah mengalami penurunan 22,5 persen dari tahun 2020 hingga 2024. Walaupun perusahaan telah melakukan berbagai terobosan, seperti program edukasi pasar modal dan kerja sama dengan BEI, tren penurunan ini masih menjadi tantangan.

    Jurgan menjelaskan bahwa lonjakan transaksi pada tahun 2020-2021 sebagian besar disebabkan oleh dampak pandemi, di mana masyarakat lebih aktif berinvestasi karena keterbatasan aktivitas di luar rumah.

    Namun, ia menegaskan bahwa bagi Henan, investasi syariah bukan sekadar Corporate Social Responsibility (CSR), melainkan pilar utama investasi perusahaan sejak 2016. Tahun depan, Henan akan genap 10 tahun berkontribusi di pasar modal syariah, dengan harapan investasi syariah menjadi bisnis yang tidak hanya berkelanjutan, tetapi juga menguntungkan bagi semua pihak.

    Saat ini, dari total 90 sekuritas yang aktif di Bursa Efek Indonesia, sebanyak 20 telah memiliki layanan investasi syariah. Jurgan berharap angka ini terus bertambah, karena semakin banyak sekuritas yang tertarik dengan bisnis syariah, semakin menunjukkan bahwa pasar ini berkembang pesat.Sebagai wujud komitmen dalam mendukung investasi yang bernilai dunia dan akhirat, Henan Putihrai Sekuritas memperkenalkan program Berkah Plus, sebuah inovasi yang menggabungkan investasi dengan filantropi.

    Nilai Komisi Transaksi

    Program ini memungkinkan investor syariah untuk berinvestasi sambil bersedekah, di mana 20 persen dari nilai komisi transaksi disalurkan sebagai donasi melalui kerja sama dengan BAZNAS. Program ini telah berjalan selama lebih dari lima tahun secara konsisten. 

    “Berkah Plus adalah salah satu cara kami untuk memudahkan investor berkontribusi dalam kegiatan sosial, sekaligus berinvestasi dengan prinsip syariah,” kata Jurgan.

    Dengan adanya peningkatan literasi dan inklusi investasi syariah serta berbagai inisiatif yang telah dilakukan, diharapkan semakin banyak masyarakat yang memahami dan berpartisipasi dalam pasar modal syariah. Hal ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang lebih luas bagi ekonomi nasional maupun kesejahteraan sosial.

    Beberapa perusahaan berbasis syariah mengalami tekanan keuangan akibat perlambatan ekonomi global, yang berdampak pada turunnya pendapatan dan meningkatnya risiko kerugian. Namun, Jurgan optimistis bahwa tren jangka panjang investasi syariah tetap positif. 

    “Kami melihat tren peningkatan yang positif dalam investasi syariah. Bahkan, saham syariah pun akan naik seperti yang lainnya, meskipun belum bisa terasa kontak. Makin jauh perkembangan, mudah-mudahan saham syariah dan investasi syariah akan meningkat secara signifikan di masa-masa yang akan datang,” kata Jurgan.

    Ia menyoroti inisiatif seperti zakat saham, sedekah saham, dan wakaf produktif sebagai instrumen yang dapat mendistribusikan manfaat ekonomi secara lebih luas.

    Investor dimudahkan melakukan zakat saham dengan aplikasi HPX dan fitur Berkah dari Hanin Sekuritas untuk berinvestasi dan berzakat secara mandiri.

    Direktur Pengembangan BEI, Jeffrey Hendrik dalam acara serupa  menyoroti pertumbuhan pesat ekosistem investasi syariah di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Hingga 14 Maret 2025, terdapat 666 saham syariah yang tercatat di BEI, atau sekitar 70 persen dari total saham yang diperdagangkan. Selain itu, pasar modal syariah juga mencatat 246 reksa dana syariah, 2 exchange traded fund atau ETF syariah, serta 1 EBA syariah berbentuk surat partisipasi atau EBAS SP. 

    Sementara itu, sukuk korporasi mencapai 245 penerbitan, sedangkan sukuk negara mencapai 90 penerbitan.

    “Dari sisi transaksi, hingga 14 Maret tahun ini, rata-rata harian volume transaksi saham yang masuk dalam indeks saham syariah Indonesia mencapai 56,5 persen dari total volume transaksi di Bursa Efek Indonesia. Sementara itu, nilai transaksinya berkontribusi sebesar 51,5 persen dan frekuensinya mencapai 73,2 persen dari total transaksi di bursa,” kata Jeffrey.

    Menurut dia, kapitalisasi pasar saham syariah mencapai 57,7 persen dari total kapitalisasi pasar BEI, atau setara dengan Rp6.500 triliun. 

    Meski demikian, tantangan masih dihadapi dalam meningkatkan tingkat literasi dan inklusi keuangan syariah di Indonesia.

    Ketua Baznas Indonesia, Noor Achmad turut hadir dalam acara itu. "Insyallah tren saham syariah akan terus naik," kata dia. (*) 


    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Desty Luthfiani

    Desty Luthfiani seorang jurnalis muda yang bergabung dengan KabarBursa.com sejak Desember 2024 lalu. Perempuan yang akrab dengan sapaan Desty ini sudah berkecimpung di dunia jurnalistik cukup lama. Dimulai sejak mengenyam pendidikan di salah satu Universitas negeri di Surakarta dengan fokus komunikasi jurnalistik. Perempuan asal Jawa Tengah dulu juga aktif dalam kegiatan organisasi teater kampus, radio kampus dan pers mahasiswa jurusan. Selain itu dia juga sempat mendirikan komunitas peduli budaya dengan konten-konten kebudayaan bernama "Mata Budaya". 

    Karir jurnalisnya dimulai saat Desty menjalani magang pendidikan di Times Indonesia biro Yogyakarta pada 2019-2020. Kemudian dilanjutkan magang pendidikan lagi di media lokal Solopos pada 2020. Dilanjutkan bekerja di beberapa media maenstream yang terverifikasi dewan pers.

    Ia pernah ditempatkan di desk hukum kriminal, ekonomi dan nasional politik. Sekarang fokus penulisan di KabarBursa.com mengulas informasi seputar ekonomi dan pasar modal.

    Motivasi yang diilhami Desty yakni "do anything what i want artinya melakukan segala sesuatu yang disuka. Melakukan segala sesuatu semaksimal mungkin, berpegang teguh pada kebenaran dan menjadi bermanfaat untuk Republik".