Logo
>

Empat Halte Rampung Hari ini, Berapa Kapasitas dan Kecepatan ART?

Ditulis oleh Yunila Wati
Empat Halte Rampung Hari ini, Berapa Kapasitas dan Kecepatan ART?

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sekaligus Plt Kepala Otorita IKN, Basuki Hadimuljono, baru-baru ini mengawasi uji coba kereta otonom atau Autonomous Rail Transit (ART) di Jalan Sumbu Kebangsaan, kawasan Inti Pusat Pemerintahan Ibu Kota Nusantara (KIPP IKN), Kalimantan Timur.

    Dalam kunjungannya pada Minggu, 11 Agustus 2024, Menteri Basuki mengungkapkan bahwa kereta otonom ini akan segera beroperasi, siap melayani tamu dan masyarakat yang akan merayakan HUT ke-79 RI di IKN.

    "Kami memiliki dua rangkaian kereta, masing-masing dengan tiga gerbong. Setiap gerbong dapat menampung hingga 100 penumpang, menjadikannya total kapasitas 300 orang. Dengan kecepatan maksimum hingga 70 km per jam, kereta ini adalah solusi modern untuk transportasi massal," ujar Menteri Basuki dalam keterangan resminya, dikutip Senin, 12 Agustus 2024.

    Basuki menjelaskan bahwa kereta otonom ini merupakan inovasi transportasi berbasis listrik yang tidak memerlukan rel konvensional. Dengan sistem pandu otomatis yang mengikuti marka khusus di jalan, ART menawarkan kemudahan dan efisiensi dalam perjalanan.

    Untuk skema penjemputan, pemerintah akan menyiapkan bus listrik yang akan mengantar penumpang ke halte-halte ART. Ada empat halte yang siap beroperasi pada 15 Agustus 2024: Halte Sumbu Barat, Halte Hotel Nusantara, Halte Bank Indonesia, dan Halte Grande. Basuki menekankan pentingnya ketertiban: "Penumpang harus menggunakan halte yang telah ditentukan, tidak boleh naik sembarangan."

    Selama periode uji coba dari Agustus hingga Desember 2024, kereta otonom ini akan beroperasi dengan pengemudi untuk menyesuaikan sistem dan rute perjalanan di KIPP IKN.

    Keunggulan Kereta Otonom

    ART memiliki keunggulan utama karena tidak menggunakan rel konvensional melainkan mengidentifikasi marka jalan. Teknologi ini memungkinkan ART untuk beroperasi tanpa memerlukan rel fisik, melainkan menggunakan magnet dan sensor untuk navigasi.

    Autonomous Rail Rapid (ART) di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara menonjolkan desain eksterior yang menarik dengan dominasi warna putih yang dihiasi ornamen livery cokelat muda. Desain ini diadaptasi dari Pohon Hayat, logo IKN, serta menampilkan sepasang persona yang mengenakan baju adat tradisional Dayak.

    Rolling stock yang dipesan oleh Kementerian Perhubungan dengan dominasi warna biru masih dalam perjalanan di perairan Filipina. Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital Otorita IKN, Mohammed Ali Berawi, menyatakan bahwa sarana ART buatan CRRC Zhuzhou & Norinco akan dimobilisasi menuju IKN pada 30 Juli 2024 dan tiba di lokasi pada hari yang sama.

    Interior dan Spesifikasi Teknik

    Desain Interior cukup luas dan modern, dinamis, dan elegan. Ceilingnya cukup tinggi, memungkinkan akomodasi penumpang dengan tinggi badan lebih dari 1,8 meter. Pada spesifikasi teknik, ART memiliki dimensi dengan panjang 30,2 meter dan lebar 2,65 meter. ART mampu menampung maksimal 302 penumpang dengan bobot penuh 54 ton.

    Kecepatan maksimalnya adalah 80 kilometer per jam dengan gradient maximum sebesar 10 persen. Untuk minimum turning radius sepanjang 15 meter, berkapasitas baterai 294 kW. Sedangkan kebutuhan daya listriknya mencapai AC380V, 50 Hz.

    ART menggunakan teknologi lidar (deteksi dan jangkauan cahaya) untuk navigasi dan dapat beroperasi secara mandiri tanpa memerlukan sensor pemandu tambahan.

    Tanpa Dana APBN

    Untuk diketahui, PoC ini dilakukan berdasarkan nota kesepahaman atau MoU yang ditandatangani OIKN dan CRRC Zhuzhou & Norinco. Tujuan dari MoU ini adalah untuk mengevaluasi keandalan dan pemanfaatan teknologi terbaru perkeretaapian trem otonom selama dua bulan, mulai Agustus hingga Oktober 2024.

    “Ini menandai fase intensif dalam penerapan dan evaluasi teknologi ini,” cetus Ale.

    Satu hal penting yang harus digarisbawahi adalah bahwa pembuktian konsep ART ini, mulai dari pengadaan dan pengiriman rolling stock hingga tiba di IKN, tidak menggunakan uang negara atau APBN sepeser pun.

    “Selama ini, pembiayaan terkait berbagai kegiatan PoC yang dilakukan di IKN maupun daerah mitra merupakan kontribusi yang diberikan oleh para penyedia teknologi,” pungkas Ale.

    Ale menegaskan, keberhasilan mendatangkan kereta otonom ini merupakan hasil kolaborasi lintas kementerian/lembaga (K/L) yang terus dilakukan untuk memastikan PoC dapat berjalan dengan lancar dan baik. OIKN bersama Kementerian Perhubungan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Kementerian Keuangan, Ditjen Bea Cukai, Kementerian Kominfo, dan Polri telah melakukan rapat rutin untuk memastikan dan mengevaluasi kelayakan teknis dan operasional serta dukungan fasilitas infrastruktur trem otonom yang diperlukan.

    IKN sebagai global city for all merupakan testbed inovasi, di mana pengembangan dan pemanfaatan teknologi terbaru akan dilakukan bersama-sama dengan berbagai pihak.

    Uji coba ART merupakan bagian dari upaya Indonesia untuk memperkenalkan transportasi cerdas di IKN Nusantara. Dengan teknologi canggih dan kerjasama internasional, ART diharapkan menjadi simbol kemajuan dan keberlanjutan dalam sektor transportasi di IKN. Langkah ini juga mencerminkan visi pemerintah untuk menciptakan kota yang modern dan efisien, dengan solusi transportasi yang inovatif dan ramah lingkungan.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Yunila Wati

    Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

    Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

    Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79