KABARBRUSA.COM - Direktur Jenderal (Dirjen) Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag) Isy Karim mengatakan bahwa akan memperkuat langkah untuk mendorong usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) masuk pasar global.
Isy menerangkan, Kemendag menargetkan transaksi sebesar USD205 juta hingga akhir 2024. Target ini akan dikejar melalui lebih dari 100 kegiatan pameran dan business matching di berbagai pasar internasional.
Adapun beberapa kegiatan internasional yang akan diikuti termasuk 7th China International Import Expo, Cosmopro Mumbai, Vietfood & Beverage, Africa Health di Cape Town, Automechanica di Johannesburg, hingga Saudi Halal Expo.
Keikutsertaan Indonesia dalam berbagai acara ini, jelas Isy, diharapkan dapat memberi akses lebih luas bagi 380 pelaku usaha nasional untuk memperkenalkan produknya ke pasar global.
“Kegiatan ini merupakan langkah konkret Kemendag dalam memfasilitasi UMKM Indonesia, agar produk mereka dapat lebih dikenal di pasar internasional dan mendorong pencapaian potensi transaksi sebesar USD205 juta,” ujar Isy kepada Kabarbursa.com, Rabu, 30 Oktober 2024.
Program UMKM BISA Ekspor
Kemendag juga menggulirkan Program UMKM BISA Ekspor untuk meningkatkan kapabilitas UMKM dalam menghasilkan produk berdaya saing tinggi. Salah satu inisiatif utama adalah peningkatan inovasi desain melalui Indonesia Design Development Center. Selain itu, Export Coaching Program yang diselenggarakan bagi pelaku usaha memberi pelatihan praktis dalam hal ekspor, serta menyediakan bimbingan teknis khusus bagi calon eksportir.
Isy menyatakan bahwa penguatan kapasitas UMKM ini turut didukung oleh Sarana Resi Gudang (SRG) yang memfasilitasi ekspor komoditas unggulan seperti kopi, lada, rumput laut, dan ikan. “Kami juga memanfaatkan FTA Center dan FTA Support Center, yang telah membina 800 pelaku usaha dan mencatatkan nilai transaksi USD1,25 juta melalui layanan konsultasi,” imbuhnya.
Kemendag berharap program ini dapat membantu UMKM melalui kurasi produk, konsolidasi barang, dan kemudahan akses pasar. “Upaya ini merupakan komitmen Kemendag dalam mendukung UMKM menuju pasar global dan meningkatkan kontribusi ekonomi nasional,” tutup mantan Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kemendag.
Sebelumnya, Isy menegaskan komitmen untuk mengakselerasi tiga prioritas utama tahun 2024 meliputi pengamanan pasar dalam negeri, perluasan pasar ekspor, dan program UMKM BISA Eskpor. Ketiga program ini akan dijalankan secara simultan. Tujuannya untuk memberikan dampak optimal bagi ekonomi Tanah Air.
“Kami pastikan ketiga prioritas ini berjalan bersama-sama, masing-masing diampu oleh berbagai unit di Kemendag agar saling melengkapi dan memperkuat,” ungkap Isy kepada Kabarbursa.com.
Yang pertama terkait pengamanan pasar domestik, kata Isy, akan dijalankan melalui stabilisasi harga bahan pokok. Tak hanya itu, Kemendag juga melakukan pengawasan barang beredar yang salah satunya terhadap produk e-commerce dengan tujuan memastikan standar kualitas yang sesuai.
Selanjutnya, sambung Isy, program revitalisasi 22 pasar rakyat pada 2024 akan dimanfaatkan untuk meningkatkan akses masyarakat pada produk-produk dalam negeri. “Untuk menekan inflasi, kami akan memanfaatkan Sistem Resi Gudang pada komoditas penting seperti bawang merah, gula, beras, kedelai, dan gabah, serta menginisiasi referensi harga Crude Palm Oil (CPO) melalui Bursa CPO Indonesia,” jelas Isy.
Untuk mendukung perluasan pasar ekspor, Kemendag telah menetapkan lima kegiatan prioritas, termasuk penyelesaian berbagai perundingan dagang internasional. Fokus perundingan mencakup Indonesia-Peru CEPA (IP-CEPA), Indonesia-Tunisia PTA, serta kesepakatan dagang dengan blok EAEU dan Kanada.
“Perundingan ini diharapkan mampu membuka lebih banyak akses produk Indonesia di pasar global, terutama di wilayah Amerika Latin, Timur Tengah, dan Eurasia,” tutur dia.
Untuk mendukung perluasan pasar ekspor, Kemendag telah menetapkan lima kegiatan prioritas, termasuk penyelesaian berbagai perundingan dagang internasional. Fokus perundingan mencakup Indonesia-Peru CEPA (IP-CEPA), Indonesia-Tunisia PTA, serta kesepakatan dagang dengan blok EAEU dan Kanada.
“Perundingan ini diharapkan mampu membuka lebih banyak akses produk Indonesia di pasar global, terutama di wilayah Amerika Latin, Timur Tengah, dan Eurasia,” tambahnya menerangkan.
Kemendag, tambah Isy, juga aktif berpartisipasi dalam forum internasional seperti G20 Leader Summit dan APEC, serta menginisiasi penyelesaian sengketa dagang di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) dengan Uni Eropa.
Program Sempat Diungkap Mendag
Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso memaparkan tiga program utama yang menjadi prioritasnya dalam memimpin Kemendag. Program yang pertama adalah pengamanan pasar dalam negeri.
“Pertama, pengamanan pasar dalam negeri. Kedua, perluasan pasar ekspor, dan ketiga, peningkatan usaha kecil menengah (UKM) agar bisa menembus pasar global,” ujar Budi kepada awak media di Kantor Kemendag, Jakarta Pusat, Senin, 21 Oktober 2024.
Ia juga memperkenalkan slogan “BISA Ekspor”. Budi mengartikan sebagai Berani Inovasi dan Siap Adaptasi, sebuah dorongan agar pelaku UKM mampu beradaptasi dan bersaing di pasar internasional.
Budi mengakui bahwa untuk mencapai tujuan tersebut, dukungan dari semua pihak, termasuk pelaku usaha, asosiasi, dan rekan-rekan di Kementerian Perdagangan, sangat diperlukan. “Instrumen untuk mendukung program ini sebenarnya sudah ada, tinggal bagaimana kita menjalankannya dengan baik dan efektif,” tambahnya.
Mantan Sekretaris Jenderal (Sekjen) era Mendag Zulkifli Hasan ini menekankan pentingnya kerja sama dalam menghadapi tantangan ke depan. Ia juga menyampaikan rasa terima kasih secara khusus kepada Menteri Koordinator Pekan Pangan beserta keluarga atas dukungan dan dorongan selama ini.
“Saya harap, dengan bimbingan dan arahan yang telah diberikan, kita bisa menjalankan tanggung jawab ini dengan baik dan mencapai program-program yang telah ditetapkan demi kemajuan bangsa,” tuturnya menutup pidato. (*)