KABARBURSA.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) baru saja memaparkan strategi transformasi ekonomi Indonesia dalam Pidato Pengantar Rancangan Anggaran Belanja dan Pendapatan Negara (RAPBN) 2025. Dalam Sidang Paripurna ke-1 tahun 2024-2025 Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pada Jumat, 16 Agustus 2024, Jokowi mengungkapkan tujuh strategi utama yang akan dilanjutkan oleh Presiden Terpilih Prabowo Subianto.
Strategi ini dimulai dengan fokus pada pengembangan sumber daya manusia (SDM) yang unggul, produktif, dan inovatif. Pemerintah akan meningkatkan kualitas pendidikan, menyediakan program makan bergizi gratis, serta melakukan renovasi sekolah untuk memastikan fasilitas pendidikan yang memadai. Selain itu, kesehatan berkualitas dan perlindungan sosial juga menjadi prioritas untuk menciptakan SDM yang siap bersaing.
Transformasi ekonomi yang ramah lingkungan menjadi salah satu pilar utama, dengan penekanan pada hilirisasi dan aktivitas ekonomi yang bernilai tambah tinggi namun rendah emisi dan berorientasi pada ekspor. Ini sejalan dengan upaya meningkatkan inklusivitas dan pemerataan kesejahteraan di seluruh wilayah Indonesia, memastikan bahwa manfaat pertumbuhan ekonomi dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat.
Pembangunan infrastruktur terus dilanjutkan untuk mendukung transformasi ekonomi, dengan fokus pada sektor-sektor penting seperti pendidikan, pangan, energi, dan konektivitas. Reformasi birokrasi juga dipantapkan dengan penyederhanaan regulasi untuk menciptakan iklim usaha yang lebih baik dan efisien.
Selain itu, pemerintah akan memperkuat ekonomi kreatif dan kewirausahaan melalui pemberdayaan UMKM dan peningkatan akses permodalan. Dalam hal pertahanan dan keamanan, pemerintah berkomitmen untuk memperkuat kapasitas nasional serta mencapai kemandirian pangan dan energi.
Dengan strategi-strategi ini, Jokowi berharap dapat menciptakan pertumbuhan ekonomi yang inklusif, berkelanjutan, dan merata di seluruh penjuru Indonesia, memberikan manfaat yang luas bagi seluruh masyarakat.
Jurus Cetak SDM Unggul
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham), Yasonna Laoly, menekankan pentingnya sumber daya manusia (SDM) berkualitas sebagai fondasi utama dalam membangun sebuah bangsa. Dalam era yang penuh dengan ketidakstabilan, ketidakpastian, kompleksitas, dan ketidakjelasan, Yasonna percaya bahwa SDM yang tangguh, fleksibel, berpikir kritis, kolaboratif, dan inovatif adalah kunci utama untuk menghadapi berbagai tantangan global.
"Tanpa SDM yang berkualitas, tidak ada negara yang dapat mencapai kemajuan, terutama di tengah perubahan dunia yang begitu cepat," ujar Yasonna saat peluncuran Webinar Series bertajuk "Cerdas Bersama BPSDM Hukum dan HAM," yang disiarkan secara daring dari Jakarta pada 5 Agustus 2024.
Ia menambahkan bahwa Indonesia, dengan kekayaan alam dan keberagaman budayanya, memiliki potensi untuk mengatasi tantangan global dan meraih cita-cita besar Indonesia Emas 2045.
Yasonna menjelaskan bahwa untuk mencapai SDM unggul, ada tiga komponen utama yang perlu diperhatikan. Pertama adalah penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) serta keterampilan teknis yang relevan dengan perkembangan zaman. Kedua adalah penguatan mentalitas dan karakter. Ketiga adalah kesehatan jasmani.
Sebagai langkah konkret, Yasonna memperkenalkan aplikasi inovatif E-Kompetensiku, yang bertujuan untuk menyelaraskan dan mengintegrasikan layanan teknologi informasi terkait penilaian kompetensi dan pelatihan yang diselenggarakan oleh BPSDM Hukum dan HAM. Inovasi ini diharapkan dapat mempersiapkan pegawai untuk menghadapi tantangan masa depan dan berkontribusi lebih signifikan dalam pembangunan negara.
Pada kesempatan tersebut, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Kepulauan Bangka Belitung, Harun Sulianto, bersama Kepala Divisi Administrasi, Dwi Harnanto, juga menyampaikan komitmennya untuk terus berinovasi dan meningkatkan kualitas SDM. Harun Sulianto mengajak jajarannya untuk aktif mengikuti kegiatan webinar demi meningkatkan kompetensi dan profesionalisme aparatur sipil negara.
"Kami sangat menyambut baik inisiatif ini dan akan terus berusaha memberikan yang terbaik untuk masyarakat," tutup Harun Sulianto.
Strategi Kebijakan Jangka Pendek
Dalam strategi kebijakan jangka pendek, fokus utama akan diarahkan pada percepatan pertumbuhan ekonomi, penguatan kesejahteraan, dan pemerataan antar-daerah. Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjelaskan lima langkah utama yang akan diterapkan:
Pertama, program Makan Bergizi Gratis (MBG) akan diluncurkan untuk meningkatkan gizi anak-anak serta memberdayakan UMKM dan meningkatkan ekonomi masyarakat kecil di daerah. Program ini akan dijalankan secara bertahap, dengan perhatian khusus pada kesiapan teknis, kelembagaan, dan tata kelola yang akuntabel.
Kedua, pemerintah akan mempercepat renovasi sekolah untuk memperbaiki akses dan kualitas pendidikan, serta memastikan pendidikan yang relevan dengan kebutuhan dunia usaha. Pembangunan sekolah unggulan dan pengembangan ekosistem pendidikan yang kondusif juga menjadi prioritas.
Ketiga, penguatan lumbung pangan dan jaringan irigasi akan dilakukan untuk menjaga pasokan pangan, meningkatkan produktivitas, dan memastikan keterjangkauan harga pangan.
Keempat, untuk mendukung ekonomi masyarakat, pemerintah akan meningkatkan pembiayaan rumah murah bagi rakyat.
Kelima, fokus pada peningkatan permodalan bagi UMKM untuk memperkuat sektor usaha kecil dan menengah.
Jokowi juga mengungkapkan bahwa dalam RAPBN 2025, pendapatan negara diperkirakan mencapai Rp2.996,9 triliun, sementara belanja negara direncanakan sebesar Rp3.613,1 triliun. Hal ini mengakibatkan defisit anggaran diperkirakan sebesar 2,53 persen terhadap PDB atau sekitar Rp616,2 triliun.(*)