Logo
>

Kemendag Klaim Masyarakat Optimistis Terhadap Ekonomi RI

Ditulis oleh Hutama Prayoga
Kemendag Klaim Masyarakat Optimistis Terhadap Ekonomi RI

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM  - Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengklaim masyarakat optimistis terhadap kondisi ekonomi Indonesia.

    Hal itu diungkapkan oleh Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag, Isy Karim. Dia mengatakan, pada Juli 2024 keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi cukup kuat.

    "Ini tercemin dari indeks keyakinan konsumen yang ada di angka 123,3 atau berada pada level optimis yaitu di atas 100," ujar Isy kepada awak media di Kantor Kemendag, Jakarta, dikutip Rabu 30 Juli 2024.

    Angka tersebut membuat dirinya yakin jika masyarakat masih optimis terhadap kondisi ekonomi Indonesia. Terlebih, lanjut Isy, stabilisasi inflasi kini menurun 2,51 persen Year on Year (YoY).

    "Ditambah dengan stabilnya inflasi yang pada saat ini menurun di angka  2,51 persen yoy, ini merupakan pertanda bahwa masyarakat optimis terhadap kondisi ekonomi Indonesia," ucapnya.

    Lebih jauh Isy memaparkan, ekonomi Indonesia pada triwulan pertama 2024 berada pada kondisi stabil dengan mengalami pertumbuhan positif yakni 5,11 persen.

    Berkaca dari angkat tersebut, Isy menyampaikan pemerintah optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2024 tumbuh di angka 5,2 persen.

    "Pemerintah optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2024 akan tumbuh lebih tinggi yakni di angka 5,2 persen," pungkasnya.

    Diberitakan sebelumnya, perekonomian Indonesia kembali menunjukkan kekuatannya di tengah stagnasi ekonomi global dan gejolak pasar keuangan. Pada triwulan I-2024, ekonomi nasional mencatat pertumbuhan sebesar 5,1 persen (year-on-year), didorong oleh permintaan domestik yang kuat dan dukungan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

    Pertumbuhan ini kontras dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia yang masih dibayangi oleh pelemahan. International Monetary Fund (IMF) memprediksi pertumbuhan ekonomi global sebesar 3,1 persen, sementara Bank Dunia memprediksi hanya 2,4 persen, lebih rendah dari kinerja perekonomian global 2023.

    Meski ekonomi Indonesia relatif baik dibandingkan negara-negara G20 maupun ASEAN, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengingatkan bahwa situasi global masih penuh risiko. Ia menegaskan bahwa proyeksi ekonomi dunia diperkirakan masih suram hingga tahun depan. Tantangan dan risiko ekonomi global diperkirakan akan tetap signifikan hingga 2025.

    Ada enam tantangan besar yang harus dihadapi dunia ke depan: suku bunga tinggi, restriksi perdagangan yang semakin ketat, volatilitas harga komoditas, ketegangan geopolitik, penuaan populasi dunia, dan dampak buruk perubahan iklim.

    “Implikasi dari kebijakan di negara-negara maju untuk merespons inflasi tinggi, likuiditas ketat, dan suku bunga yang meningkat menyebabkan tekanan capital outflow dan peningkatan biaya utang atau cost of borrowing. Ini dialami semua negara, baik di AS maupun di Eropa, serta dampaknya yang meluas ke seluruh dunia,” kata Sri Mulyani.

    Dari dalam negeri, nilai tukar rupiah dan tingginya suku bunga saat ini juga menjadi ancaman. Jika kondisi ini terus berlanjut, dampak buruk seperti Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan melemahnya daya beli bisa menghantam Indonesia.

    Pemerintah tetap optimistis bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2024 akan mencapai sekitar 5 persen. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengungkapkan bahwa pertumbuhan ini terutama didorong oleh sektor konsumsi, kinerja ekspor, dan manufaktur.

    Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi

    Di sisi lain Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia memproyeksikan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2024 akan melambat. Direktur Eksekutif CORE Indonesia, Mohammad Faisal, memperkirakan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya akan berada pada kisaran 4,9 persen hingga 5 persen, lebih rendah dibandingkan dengan kuartal I-2024 yang tumbuh sebesar 5,1 persen.

    “Kita proyeksikan setelah kuartal I kemarin realisasi pertumbuhan ekonomi 5,11 persen, di kuartal II tahun ini diprediksikan 4,9 persen sampai 5 persen, jadi ada perlambatan,” ujar Faisal dalam acara Midyear Review CORE Indonesia 2024, Selasa, 23 Juli 2027.

    Perlambatan ini dipengaruhi oleh komponen konsumsi rumah tangga yang diperkirakan hanya akan tumbuh sebesar 4,8 persen hingga 4,9 persen.

    Sementara Bank Dunia memprediksi bahwa ekonomi Indonesia akan tetap tumbuh sebesar 5 persen tahun ini, meskipun pertumbuhan ekonomi global diperkirakan terkontraksi di kisaran 2,6-2,7 persen.

    “World Bank mengatakan pertumbuhan ekonomi global tahun ini sekitar 2,6 sampai dengan 2,7 persen. Namun, pertumbuhan Indonesia tetap sekitar 5 persen,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

    Airlangga menjelaskan bahwa pejabat Bank Dunia mengapresiasi stabilitas pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tetap berada di atas 5 persen. Pada kuartal I-2024, tingkat pertumbuhan ekonomi mencapai 5,11 persen, dengan tingkat inflasi sebesar 2,58 persen.

    Selain itu, Bank Dunia juga mengapresiasi program-program pemerintah Indonesia yang berhasil menurunkan angka kemiskinan dan prevalensi stunting. Beberapa program tersebut termasuk pembangunan infrastruktur pertanian, irigasi yang baik, dan peningkatan pendapatan petani. Delegasi World Bank yang baru-baru ini mengunjungi Lombok melihat langsung bagaimana program irigasi berjalan dengan baik dan meningkatkan nilai tukar petani. (*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Hutama Prayoga

    Hutama Prayoga telah meniti karier di dunia jurnalistik sejak 2019. Pada 2024, pria yang akrab disapa Yoga ini mulai fokus di desk ekonomi dan kini bertanggung jawab dalam peliputan berita seputar pasar modal.

    Sebagai jurnalis, Yoga berkomitmen untuk menyajikan berita akurat, berimbang, dan berbasis data yang dihimpun dengan cermat. Prinsip jurnalistik yang dipegang memastikan bahwa setiap informasi yang disajikan tidak hanya faktual tetapi juga relevan bagi pembaca.