Logo
>

Kementerian ESDM Gandeng Eramet Temukan Potensi Mineral Kritis

Ditulis oleh Citra Dara Vresti Trisna
Kementerian ESDM Gandeng Eramet Temukan Potensi Mineral Kritis

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM – Pusat Sumber Daya Mineral, Batubara dan Panas Bumi (PSDMBP) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menjajaki kerja sama dengan PT Eramet Indonesia Mining terkait dengan studi dan eksplorasi mineral kritis di Indonesia.

    “Mineral kritis, seperti nikel, kobalt dan lithium menjadi komoditas yang sangat dibutuhkan dalam pengembangan teknologi masa depan, terutama untuk baterai kendaraan listrik,” kata Kepala PSDMBP Agung Pribadi dalam keterangannya.

    Melalui kerja sama ini Agung berharap dapat ditemukan cadangan mineral kritis baru dengan potensi ekonomi yang lebih besar. Hal inilah yang menjadi alasan PSDMBP menggandeng sejumlah perusahaan asing guna melakukan studi mendalam terkait potensi mineral kritis.

    Kerja sama ini juga dilakukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi serta menguatkan posisi Indonesia dalam rantai pasok global.

    Terkait bentuk kerja samanya, lanjut dia, meliputi studi dan penyelidikan wilayah yang memiliki potensi mineral, karakterisasi bijih dan proses metalurgi nikel serta eksplorasi eksplorasi lithium dari geothermal brine.

    Kerja sama ini juga diharapkan dapat memungkinkan terjadinya pertukaran pengetahuan terkait eksplorasi lithium, inventarisasi mineral dan publikasi ilmiah.

    Adapun implementasi kerja sama ini adalah mengagendakan penyelidikan lithium di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah pada 21 Oktober 2024. Penyelidikan ini telah diinisiasi sejak 2023 di wilayah Bleduk Kuwu dan sekitarnya. Sedangkan untuk persiapan teknis penyelidikan ini telah dilakukan sejak Agustus 2024.

    Penyelidikan ini menggunakan metode geofisika dan geokimia. PSDMBP dan Eramet bakal berkontribusi dalam penggunaan peralatan teknik yang berbeda. PSDMBP akan menggunakan metode geofisika yang meliputi gravity, ground magnetic dan magnetotelluric. Sementara untuk Eramet menggunakan geolistrik, self-potential dan passive seismic.

    Lebih lanjut, implementasi dari kerja sama antara PSDMBP dan Eramet adalah mengirim delegasi untuk mengunjungi fasilitas R&D Eramet di Paris pada awal Desember 2024.

    Tujuan kunjungan ini adalah untuk mempelajari teknologi ekstrasi lithium dari geothermal brine yang sedang dikembangkan Eramet. Kunjungan ini juga bertujuan memperdalam transfer pengetahuan dalam industri mineral kritis di Indonesia.

    Cadangan Nikel RI

    Sebelumnya, PSDMBP mengumumkan total cadangan bijih nikel di Indonesia mencapai 17,3 miliar ton. Dari jumlah tersebut, besaran cadangan nikel Indonesia mencapai 174,2 juta ton pada tahun 2023.

    Cadangan nikel Indonesia tercatat sebesar 5 miliar ton dengan cadangan logam 77 juta ton. Sedangkan untuk produksi nikel pada tahun 2023 mencapai 175 juta ton.

    Disebutkan, tahun ini menjadi periode penting bagi industri tambang di Indonesia. Sektor ini berkontribusi terhadap pendapatan negara melalui pajak dan royalti. Diharapkan tingginya harga komoditas nikal dan tembaga dapat meningkatkan pemasukan di sektor ini guna membiayai pembangunan infrastruktur di seluruh Indonesia.

    Peningkatan hasil tambang mendorong pembangunan infrastruktur seperti jalan, pelabuhan, dan fasilitas transportasi, yang mempermudah distribusi mineral serta meningkatkan konektivitas antarwilayah.

    Pendapatan dari sektor tambang memungkinkan pemerintah memperkuat program sosial dan kesejahteraan, terutama di daerah penghasil tambang, dengan investasi di bidang pendidikan, kesehatan, dan fasilitas umum.

    Sebagai penghasil nikel dan tembaga utama, ekspor Indonesia mendapat keuntungan dari permintaan global yang tinggi, memperbaiki neraca perdagangan serta menarik minat investasi. Investasi ini menciptakan lapangan kerja dan mendukung pertumbuhan ekonomi lokal.

    Diversifikasi ekonomi lewat pertambangan membantu Indonesia mengurangi ketergantungan pada sektor minyak dan gas. Teknologi tambang yang lebih ramah lingkungan juga mendorong produktivitas sekaligus mengurangi dampak negatif terhadap alam.

    Tahun 2024 memberikan peluang besar bagi Indonesia untuk memaksimalkan manfaat dari sektor ini, terutama dengan harga komoditas yang tinggi. Sumber pendapatan utama negara berasal dari royalti dan pajak sektor tambang, serta pajak ekspor komoditas seperti nikel, tembaga, dan bauksit yang semakin menguatkan neraca perdagangan nasional.

    Pemain Utama di Industri Mobil Listrik

    Sebelumnya Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan Indonesia akan menjadi penentu utama dalam industri mobil listrik dunia berkat kekayaan sumber daya alam yang dimilikinya.

    “Ketika dunia berbicara green energy dan green industry, Indonesia itu mempunyai keunggulan komparatif yang tidak banyak dimiliki oleh negara negara lain,” ujar Bahlil dalam kegiatan Repnas National Conference & Awarding Night di Jakarta, beberapa waktu lalu.

    Bahlil menjelaskan, salah satu keunggulan tersebut adalah cadangan nikel. Berdasarkan data dari Geologi Amerika, pada 2023 Indonesia memiliki 20 persen cadangan nikel dunia. Namun, data terbaru empat bulan lalu menunjukkan bahwa cadangan nikel Indonesia naik menjadi 40-45 persen.

    Nikel sendiri, menurut Bahlil, merupakan komponen penting dalam produksi baterai kendaraan listrik. Seiring peralihan dunia dari energi fosil ke energi terbarukan, nikel menjadi bahan baku yang sangat dibutuhkan.

    “Apalagi, sekarang hampir semua dunia bicara tentang mobil listrik dan meninggalkan bahan bakar fosil,” katanya.

    Bahlil mengatakan 60 persen bahan baku mobil listrik adalah komponen kendaraan, sedangkan 40 persen adalah baterai. Baterai ini terdiri dari empat bahan utama: mangan, kobalt, litium, dan nikel. “Dari keempat bahan ini, 80 persen adalah nikel, dan Indonesia memiliki tiga dari empat bahan tersebut, yaitu nikel, mangan, dan kobalt. Yang tidak kita miliki hanya litium,” jelasnya.

    Dengan cadangan besar nikel, mangan, dan kobalt, Indonesia menjadi pemain penting dalam rantai pasokan global untuk industri kendaraan listrik dan energi hijau. “Setiap mobil listrik yang dipakai di dunia akan bergantung pada nikel, kobalt, dan mangan dari Indonesia,” kata Bahlil.(*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Citra Dara Vresti Trisna

    Vestibulum sagittis feugiat mauris, in fringilla diam eleifend nec. Vivamus luctus erat elit, at facilisis purus dictum nec. Nulla non nulla eget erat iaculis pretium. Curabitur nec rutrum felis, eget auctor erat. In pulvinar tortor finibus magna consequat, id ornare arcu tincidunt. Proin interdum augue vitae nibh ornare, molestie dignissim est sagittis. Donec ullamcorper ipsum et congue luctus. Etiam malesuada eleifend ullamcorper. Sed ac nulla magna. Sed leo nisl, fermentum id augue non, accumsan rhoncus arcu. Sed scelerisque odio ut lacus sodales varius sit amet sit amet nibh. Nunc iaculis mattis fringilla. Donec in efficitur mauris, a congue felis.