KABARBURSA.COM - Survei Konsumen Bank Indonesia pada Desember 2024 menunjukkan peningkatan optimisme masyarakat terhadap kondisi ekonomi dibandingkan bulan sebelumnya.
Hal ini terlihat dari kenaikan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang mencapai 127,7, lebih tinggi dibandingkan angka November yang berada di level 125,9. Seperti dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis 9 Januari
Pertumbuhan keyakinan ini didorong oleh meningkatnya Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK). IKE tercatat di angka 116,0, sementara IEK mencapai 139,5. Keduanya lebih baik dibandingkan November, masing-masing berada di 113,5 dan 138,3.
Peningkatan tersebut terjadi secara merata pada semua komponen penyusun IKE dan IEK, mencerminkan optimisme yang meluas di penghujung tahun.
Indeks Ekspektasi Konsumen
Survei Konsumen Bank Indonesia (BI) menunjukkan bahwa Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Oktober 2024 sebesar 121,1 lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yakni 123,5.
Dalam laporan yang terbit Senin, 11 November 2024, hasil IKK Oktober 2024 ditopang oleh Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) Oktober 2024 yang tercatat masing-masing sebesar 109,9 dan 132,4.
“Terjaganya IKE Oktober 2024 ditopang oleh Indeks Penghasilan Saat Ini, Indeks Ketersediaan Lapangan Kerja, dan Indeks Pembelian Barang Tahan Lama (Durable Goods) yang berada di area optimis, masing-masing sebesar 117,9, 104,7, dan 107,0,” tulis BI dalam laporan tersebut.
Selain itu, secara spasial, sebagian kota mencatatkan mencatatkan peningkatan IKE, terbesar di Kota Banjarmasin (6,8 poin), disusul Ambon (5,2 poin) dan Manado (3,7 poin). Sementara sebagian kota lainnya mencatat penurunan IKE terutama di Kota Surabaya (12,9 poin), Pontianak (8,3 poin), dan Padang (7,3 poin.
Indeks Ekspektasi Konsumen
Ekspektasi konsumen terhadap kondisi ekonomi enam bulan ke depan diprakirakan tetap kuat. Hal ini tercermin dari IEK Oktober 2024 yang berada dalam zona optimis dengan nilai sebesar 132,4.
Tetap kuatnya IEK ditopang oleh optimisme seluruh komponennya, yaitu ekspektasi terhadap penghasilan, ketersediaan lapangan kerja, dan kegiatan usaha, masing-masing sebesar 138,4, 129,5, dan 129,2.
Secara spasial, beberapa kota mencatat peningkatan IEK, terbesar di Kota Bandar Lampung (14,5 poin), diikuti Banten (5,5 poin) dan Mataram (3,0 poin).
Sementara itu, pada Oktober 2024 pula rata-rata proporsi pendapatan konsumen untuk konsumsi (average propensity to consume ratio) tercatat sedikit meningkat dibandingkan bulan sebelumnya, yaitu dari 74,1 persen menjadi 74,5 persen.
Sementara itu, proporsi pembayaran cicilan/utang (debt to income ratio) terindikasi relatif stabil sebesar 10,5 persen. Proporsi pendapatan konsumen yang disimpan (saving to income ratio) tercatat sedikit menurun dibandingkan dengan proporsi pada bulan sebelumnya dari 15,3 persen menjadi 15,0 persen.
IKK Bulan Sebelumnya
Kepala Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso, mengungkapkan bahwa Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada September 2024 berada di level optimistis (>100), yakni sebesar 123,5, menurun dari angka bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 124,4. Meskipun ada penurunan, Denny menegaskan bahwa angka tersebut menunjukkan masyarakat masih memiliki optimisme terhadap ekonomi Tanah Air.
“Survei Konsumen Bank Indonesia pada September 2024 mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi tetap terjaga,” ungkapnya dalam keterangan resmi pada Selasa, 8 Oktober 2024.
Lebih lanjut, keyakinan konsumen yang tetap terjaga pada September 2024 didorong oleh Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK), yang masing-masing berada pada level optimis, yaitu 113,9 dan 133,1. IKE tetap stabil berkat peningkatan Indeks Ketersediaan Lapangan Kerja. Sementara itu, IEK menunjukkan optimisme yang solid di seluruh komponen pembentuknya.
Keyakinan konsumen pada September 2024 tercatat optimis di semua kategori pengeluaran, dengan peningkatan IKK yang terlihat pada responden dengan pengeluaran antara Rp3,1 juta hingga Rp4 juta.
Berdasarkan kelompok usia, IKK meningkat di kalangan individu berusia 31—40 tahun dan mereka yang berusia di atas 60 tahun. Secara geografis, IKK juga mengalami peningkatan di beberapa kota yang disurvei, dengan Kota Medan mencatat peningkatan tertinggi sebesar 9,0 poin, diikuti oleh Denpasar (5,8 poin) dan Surabaya (3,6 poin).(*)