Logo
>

Koperasi di Jepara Harus Dinamis dan Go Teknologi

Ditulis oleh KabarBursa.com
Koperasi di Jepara Harus Dinamis dan Go Teknologi

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Jepara, Edy Sujatmiko, menegaskan bahwa koperasi harus mampu bergerak dinamis mengikuti kemajuan teknologi agar tidak tergilas oleh perkembangan zaman.

    “Koperasi harus inovatif dan modern, dan generasi muda harus berada di garis terdepan untuk mewujudkannya,” kata Edy, Selasa, 9 Juli 2024.

    Menurut Edy, inovasi dan modernisasi adalah kunci keberhasilan koperasi di era digitalisasi ini. Dia pun mendorong keterlibatan generasi muda untuk membangun, memberdayakan, mengembangkan, dan memodernisasi koperasi.

    “Generasi muda harus ambil peran aktif, terutama mengingat bonus demografi yang akan dihadapi pada tahun 2025,” ujarnya.

    Edy juga menekankan pentingnya kolaborasi antar generasi dalam mengelola koperasi.

    “Jangan sampai generasi tua terlalu mendominasi. Generasi muda harus datang dengan energi, kreativitas, dan semangat yang baru, bukan malah tidak tertarik untuk berkarier di koperasi,” imbuhnya.

    Dalam hal perkembangan koperasi, Edy menyebut, sedikitnya ada 694 koperasi di Kabupaten Jepara telah memberikan kontribusi yang cukup signifikan terhadap penurunan angka pengangguran.

    “Koperasi di Jepara telah menyerap lebih dari 7.400 tenaga kerja dan melibatkan 173.674 anggota. Selain itu, koperasi juga berperan penting dalam menyalurkan pinjaman kepada pedagang kecil dan pelaku usaha mikro,” jelas Edy.

    Baginya, koperasi tidak hanya berfungsi sebagai lembaga ekonomi, tetapi juga sebagai wadah pemberdayaan masyarakat.

    “Koperasi harus menjadi motor penggerak ekonomi lokal, dengan tetap beradaptasi dan berinovasi sesuai dengan perkembangan teknologi,” tuturnya.

    Dengan segala perubahan sosial dan kultural yang terjadi, koperasi diharapkan mampu terus bertransformasi menjadi lebih modern dan relevan.

    “Kita tidak boleh stagnan. Koperasi harus terus berinovasi dan melibatkan semua elemen masyarakat, terutama generasi muda, untuk menciptakan koperasi yang kuat dan berkelanjutan,” pungkas Edy.

    Diskop UKM Jateng Bina Koperasi Sektor Riil

    Beberapa waktu lalu, Dinas Koperasi UKM Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengadakan Kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Pemberdayaan Aspek Produksi Koperasi yang dihadiri oleh 20 koperasi sektor riil dari berbagai komoditas yang ada di Solo.

    Kepala Bidang Kelembagaan Dinas Koperasi UKM Jateng, Desy Arijani menyebut dengan adanya kegiatan ini, diharapan Koperasi dapat mengembangkan pangsa pasarnya secara luas baik, dalam negeri maupun luar negeri secara mandiri serta dapat mengembangkan mindset Koperasinya menjadi lebih kreatif dan inovatif.

    Selain itu, kata dia, kegiatan Bimtek ini juga menuntut para Koperasi untuk beradaptasi dan berinovasi di era sekarang ini yang dihadapkan dengan peluang emas untuk menembus pasar global.

    Adapun, lanjut dia, Koperasi sebagai tulang punggung ekonomi kerakyatan memiliki potensi besar untuk bersaing di kancah Internasional.

    “Dengan produk-produk unggulan yang mencerminkan kekayaan budaya dan kearifan lokal, Koperasi dapat menjadi representasi Indonesia di mata dunia,” ucapnya seperti dikutip, Rabu, 22 Mei 2024.

    Lebih lanjut, ia mengatakan untuk membuka gerbang menuju pasar global perlu adanya beberapa hal yang perlu diperhatikan diantaranya, seperti  Peningkatan Kualitas Produk, Pengembangan Strategi Pemasaran, Peningkatan Kapasitas Produksi, Penguatan Sumber Daya Manusia.

    “Hal ini bukan lagi mimpi bagi Koperasi tentunya. Dengan kerja keras, sinergi, dan dukungan dari semua pihak, Koperasi dapat menjadi kekuatan ekonomi yang signifikan dan membawa harum nama Koperasi di Indonesia di kancah Internasional,” ucapnya.

    Pemerintah Lakukan Pendataan Koperasi dan UMKM

    Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) terus mengupayakan pendataan menyeluruh terhadap koperasi dan usaha mikro, kecil, menengah (KUMKM) di seluruh provinsi di Indonesia, dengan tujuan membangun basis data KUMKM yang terstandardisasi dan terintegrasi.

    Siti Azizah, Deputi Kewirausahaan Kemenkop UKM mengungkapkan bahwa Kemenkop UKM telah berhasil mengumpulkan data dari 13,4 juta pelaku KUMKM. Data tersebut terdiri dari 9,1 juta data yang dikumpulkan pada tahun 2022 dan 4,3 juta data pada tahun 2023.

    “Kami akan terus bergerak, karena yang ditunggu-tunggu adalah data para pelaku KUMKM berdasarkan nama dan alamat,” katanya di Jakarta, Selasa 26 Maret 2024.

    Azizah menjelaskan bahwa pada tahun 2021, Kemenkop UKM fokus pada pengembangan aplikasi dan situs web untuk pendataan. Pada tahun 2022, survei langsung dilakukan kepada pelaku KUMKM di 240 kabupaten/kota. Kemudian, pada tahun 2023, Kemenkop UKM bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) untuk melakukan sensus dan survei serupa di 215 kabupaten/kota.

    Data ini mencakup tujuh klasifikasi, termasuk identitas pengusaha, identitas usaha, bidang usaha, faktor pemasaran, proses produksi, keuangan, dan sumber daya manusia.

    Azizah menjelaskan bahwa basis data ini akan digunakan untuk berbagai keperluan, seperti merumuskan kebijakan dan program yang tepat sasaran, memahami profil dan kebutuhan para pelaku KUMKM secara lebih rinci, meningkatkan kinerja KUMKM, hingga meningkatkan kontribusi UMKM terhadap perekonomian nasional.

    “Data ini akan digunakan oleh Kemenkop UKM, kementerian lainnya, dan pemerintah daerah,” kata Azizah.

    Meskipun proses pendataan ini menghadapi sejumlah tantangan, seperti menjangkau pelaku usaha di daerah terpencil dan melakukan pendataan secara langsung, bukan digital, Kemenkop UKM berharap dapat menyelesaikan pendataan ini pada tahun ini. (bay/*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi