KABARBURSA.COM - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman bertekad menjadikan lokasi Optimasi Lahan Rawa di Telaga Sari, Distrik Kurik, Merauke, sebagai laboratorium besar pertanian modern di Indonesia.
Hal itu dia ungkapkan begitu optimalisasi lahan rawa seluas 40.000 hektare di Merauke dinyatakan selesau.
Amran menilai, Merauke memiliki potensi besar di bidang pertanian yang sangat memungkinkan dijadikan sebagai laboratorium terbesar di Indonesia.
"Merauke memiliki potensi yang sangat besar. Kami ingin menjadikannya giant lab (laboratorium raksasa) bagi pertanian Indonesia," kata Amran dalam keterangannya, Minggu, 13 Oktober 2024.
Amran menuturkan, optimasi lahan di Merauke diharapkan dapat meningkatkan produktivitas, kualitas hasil pertanian, serta memberikan kesejahteraan bagi para petani setempat. Adapun program ini juga dilakukan sebagai upaya pemerintah dalam mengembangkan ketahanan pangan nasional.
"Program ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mengembangkan ketahanan pangan nasional, menuju Indonesia Emas. Merauke bisa menjadi contoh bagi daerah lain dalam penerapan teknologi pertanian yang inovatif," jelasnya.
Adapun pogram optimasi lahan di Kabupaten Merauke ini telah mencapai 100 persen dari target 40.000 hektare yang tersebar di enam distrik, yaitu Distrik Kurik sebanyak 10.674 hektare, Distrik Malind 6.629 hektare, Distrik Semangga 6.000 hektare, Distrik Jagebob 4.548 hektare, Distrik Tanah Miring 10.540 hektare, dan Distrik Merauke 1.609 hektare.
"Dulunya tanam satu kali dan produktivitasnya rendah, hanya dua sampai tiga ton per hektare. Sekarang produktivitasnya bisa mencapaj 6 ton per hektare," tuturnya.
Kata Amran lagi, kelembagaan petani milenial sebagai instrumen pendorong keberhasilan program pptimalisasi lahan di Merauke, yang terdiri dari bentuk brigade khusus terdiri dari 15 orang penggerak yang nantinya akan menjadi mentor pengembangan di area 1 juta hektare lahan di Papua Selatan.
"Satu brigade terdiri dari 15 anak muda. Mereka akan memegang satu paket bantuan yang terdiri 2 traktor roda empat, 4 hand traktor, 2 combine harvester, 3 rice transplanter, Ini yang akan bergerak terus. Kalau masyarakat mau mengolahnya sendiri silahkan," ujar Mentan Amran.
Dia juga menyebut, brigade kerja siang malam, hasil usaha yang didapatkan 70-30 persen. 70 persen untuk anak muda dan 30 persen untuk pemilik lahan. Dari 70 persen tersebut, lanjutnya, ada sekitar 20 persennya disimpan untuk koperasi.
"Sehingga lima tahun ke depan brigade dapat mandiri. Jika sudah terbangun, anak muda ini menjadi mentor pengembangan di area 1 juta hektare lahan di Papua Selatan,” terangnya.
Amran pun berharap semua pihak untuk berkolaborasi dalam mengembangkan sektor pertanian di Merauke agar dapat memberikan dampak positif yang luas bagi perekonomian nasional. Dia juga menilai, Merauke ke depannya menjadi rujukan bagi kiblat pertanian di Asia, bahkan dunia.
"Dari sini (Merauke) nanti saya membayangkan, negara-negara Asia bisa berguru. Karena ini hamparan terbesar dunia. Merauke menjadi pusat pembelajaran pertanian dunia,” pungkasnya.
Hal Ihwal Cetak Sawah di Merauke
Kementan telah menetapkan Merauke sebagai wilayah strategis program cetak sawah yang akan direalisasikan pada pemerintahan Prabowo Subianto tahun 2025. Saat ini pemerintah tengah mengintensifkan sawah existing seluas 40.000 hektare. Dari jumlah keseluruhan tersebut, seluas 30.000 hektare tengah berada dalam masa tanam.
Tenaga Ahli Pengawasan Manajemen Air Kementan Budi Kartiwa memastikan lahan cetak sawah di Kabupaten Merauke, Papua Selatan, memiliki tingkat kelayakan tanam yang sangat tinggi.
Berdasarkan hasil surveinya, PH air di kawasan cetak sawah Merauke berada dalam kondisi baik dan memungkinkan untuk menopang berjalannya program tersebut.
“Hasil survey kami mencatat PH air disini sangat baik dan air bakunya juga sangat baik sehingga dapat direkomendasikan menjadi demplot sawah percontohan,” ujar Budi dalam keterangannya, Senin, 23 September 2024.
Budi menjelaskan, survei kali ini juga memiliki kesesuaian dengan temuan para pekerja lapangan baik mandor maupun tukang yang mengerjakan sarana dan prasarana pertanian. Mereka menilai lahan ini sudah sangat layak karena sudah bisa dikerjakan dengan proses land clearing-nya dan pembentukan petak sawah dalam tempo 2 minggu.
“Karena itu, hasil koordinasi kami dengan tim sepakat atau setuju lokasi 20 hektare disini akan dijadikan demplot sawah percontohan ke depan untuk 1 juta hektare,” katanya.
Budi menambahkan, berdasarkan hasil survei yang dilakukan maka lahan-lahan sawah di Merauke kemungkinan besar mampu ditanami 3 kali dalam setahun. Hal ini menyesuaikan dengan kondisi air di sana yang juga cukup melimpah.
“Kami menyarankan agar lokasi ini ditanami padi 3 kali tanam 3 kali panen dalam 1 tahun. Disarankan juga agar membuat sodetan sungai dari sungai Digoel ke Wanam demi masa depan pertanian di Merauke yang berkelanjutan,” ungkapnya. (*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.