KABARBURSA.COM - Saham-saham perbankan, khususnya bank besar (big banks) pada perdagangan hari ini, Jumat, 10 Oktober 2025, terpantau mengalami pelemahan.
Terkoreksinya saham-saham big banks seperti BBCA, BBRI, BBNI, dan BMRI cukup mengejutkan. Pasalnya, empat saham tersebut menguat signifikan pada perdagangan, Kamis, 9 Oktober 2025
Pada perdagangan kemarin, BBCA ditutup hijau 2,37 persen ke level 7.550, BBRI menguat 3,76 persen ke 3.860, BBNI meroket 4,06 persen ke angka 4.100, dan BMRI menguat 3,29 persen ke 4.390.
Adapun pada sesi I hari ini, saham empat bank besar tersebut ditutup melemah. BBCA koreksi 2,65 persen ke level 7.350, BBRI turun 3,89 persen ke 3.710, BMRI menyusut 2,73 persen ke angka 4.270, dan BBNI longsor 3,41 persen ke 3.960.
BRI Danareksa Sekuritas menyampaikan dari sisi teknikal, pergerakan cepat di area support kuat sering diikuti pantulan jangka pendek sebelum arah sebenarnya terbentuk.
"Namun, tanpa konfirmasi lanjutan di atas level resistensi, potensi kelanjutan tren naik masih terbatas," tulis BRI Danareksa dalam risetnya, Jumat, 10 Oktober 2025.
Adapun pada perdagangan kemarin, IHSG ditutup menguat signifikan sebesar 84,91 poin atau 1,04 persen ke level 8.250.
Pengamat Pasar Modal sekaligus founder Republik Investor, Hendra Wardana mengatakan kenaikan IHSG ini sejalan dengan penguatan bursa regional Asia yang turut merespons hasil risalah rapat The Federal Reserve (The Fed) yang memberi sinyal adanya peluang pemangkasan suku bunga di tahun ini.
"Dalam risalah rapat September 2025, sejumlah pejabat The Fed menilai risiko terhadap pasar tenaga kerja meningkat cukup signifikan, sehingga membuka ruang untuk penurunan suku bunga, meski tetap mewaspadai tekanan inflasi yang belum sepenuhnya mereda," ujar dia dalam risetnya.
Selain faktor eksternal, kata Hendra, sentimen positif juga datang dari perkembangan geopolitik global setelah Presiden Amerika Serikat, Donald Trump yang mengumumkan kesepakatan fase pertama rencana perdamaian antara Israel dan Hamas.
Menurut Hendra, kabar ini langsung mendapat sambutan positif dari pelaku pasar yang menilai potensi meredanya ketegangan di Timur Tengah dapat mengurangi risiko global dan meningkatkan minat terhadap aset berisiko seperti saham. (*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.