KABARBURSA.COM - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, Indonesia terus berkomitmen terhadap pembangunan berkelanjutan dan inklusif sejak peluncuran Sustainable Development Goals (SDGs) pada 2015.
Airlangga menuturkan, SDGs sendiri berisi 17 goals dan terbagi dalam empat pilar yang memuat tujuan dan sasaran global untuk mengakhiri kemiskinan, menghapuskan kesenjangan, dan melindungi lingkungan.
“Dalam kurun waktu 4 tahun terakhir, Indonesia telah berhasil menaikkan peringkat pencapaian SDGs, yakni ke posisi 75 di tahun 2023, dari posisi 102 di tahun 2019. Sebanyak 76 persen indikator SDGs di Indonesia telah tercapai,” ungkap Airlangga dalam rilis resmi dikutip laman Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Sabtu, 14 September 2024.
Dalam rangka mengakselerasi pencapaian SDGs, pemerintah terus berupaya menciptakan pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat, inklusif, dan ramah lingkungan melalui tiga mesin ekonomi.
Pertama, melalui revitalisasi mesin ekonomi konvensional dengan menggiatkan sektor-sektor yang saat ini telah berjalan baik, yakni melanjutkan pembangunan infrastruktur, memperluas kerja sama ekonomi internasional, melanjutkan reformasi struktural, dan meningkatkan kapasitas SDM.
Kedua, melalui pengembangan mesin ekonomi baru. Pemerintah mengembangkan peluang di berbagai sektor baru seperti hilirisasi industri, akselerasi digitalisasi, bioteknologi, dan transisi energi.
Ketiga, dalam penguatan mesin ekonomi Pancasila dengan memperkuat perlindungan sosial untuk melindungi masyarakat rentan melalui PKH dan Kartu Sembako, makanan bergizi gratis, SD Inpres, KUR, hingga program cash for work.
Lebih Lanjut, dalam Pilar Pembangunan Sosial, pemerintah telah menyiapkan sejumlah program perlindungan sosial, termasuk salah satunya bantuan langsung tunai. Pemerintah terus berupaya untuk menjaga daya beli setiap kelas pendapatan, termasuk juga kelas menengah.
Kemudian, Pemerintah juga terus memperkuat UMKM dan meningkatkan kewirausahaan melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR). Selain itu, Pemerintah juga mendorong peningkatan aset produktif bagi masyarakat miskin dan rentan melalui pemberian akses kepemilikan dan pengelolaan lahan, melalui Perhutanan Sosial dan Reforma Agraria.
Melalui kesempatan tersebut, Menko Airlangga menyampaikan apresiasi kepada Universitas Airlangga yang telah membuktikan peran pentingnya dalam mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan dan berharap agar pertemuan tersebut dapat menghasilkan pemikiran dan masukan yang positif guna mewujudkan tujuan pembangunan berkelanjutan di Indonesia.
“Capaian-capaian yang baik ini perlu terus kita tingkatkan. Untuk itu dibutuhkan dukungan dari berbagai pihak melalui Peraturan Presiden Nomor 111 Tahun 2022, salah satunya berupa SDG Bond untuk pembiayaan proyek-proyek strategis yang meningkatkan kualitas sektor kesehatan, pendidikan, dan akses telekomunikasi. Saya optimis Indonesia dapat mencapai target SDGs 2030 dengan dukungan sinergi berbagai pihak, termasuk Universitas Airlangga,” pungkas Airlangga.
Airlangga Ungkap Ekonomi RI
Sebelumnya diberitakan, Airlangga telah berdiskusi dengan pengusaha dan diaspora Indonesia di Vancouver, Kanada, mengenai berbagai isu strategis yang dihadapi perekonomian Indonesia.
Dalam pertemuan yang diadakan oleh Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) dan Indonesia Trade Promotion Center (ITPC) Vancouver, Airlangga membahas beberapa topik utama, termasuk pemanfaatan bonus demografi, upaya keluar dari jebakan pendapatan menengah (middle income trap), transisi ke energi terbarukan, serta pengembangan ekonomi digital.
Airlangga menyoroti bahwa Indonesia telah menjadi pemain utama dalam sektor ekonomi digital di ASEAN, dengan jumlah startup terbanyak di kawasan ini, menempatkannya pada peringkat keenam dunia dalam hal inovasi startup. Selain itu, hilirisasi industri juga menjadi fokus utama dalam memperkuat daya saing dan meningkatkan nilai tambah produk ekspor Indonesia.
Di sektor kerja sama internasional, Airlangga menjelaskan peta kerjasama ekonomi Indonesia di berbagai forum multilateral seperti G20, ASEAN, APEC, serta proses aksesi Indonesia menjadi anggota Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD). Ia juga mengungkapkan bahwa Indonesia tertarik untuk bergabung dengan Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership (CP-TPP), mencontoh langkah Inggris yang baru-baru ini menjadi anggota.
Perwakilan diaspora Indonesia di Kanada, termasuk Luthfi Doffier dan Matthew Riyanto dari Canada-Indonesia Chamber of Commerce, menyampaikan dukungan mereka terhadap upaya pemerintah RI dalam memperkuat hubungan ekonomi dengan Kanada. Mereka juga menyoroti tantangan logistik dan over-supply produk agro Indonesia yang berdampak pada penurunan harga.
Sebagai bagian dari lawatannya, Airlangga dijadwalkan berbicara di Business Forum pada 3 September 2024, untuk menarik minat investasi dan memperkuat kerja sama ekonomi antara Indonesia dan Kanada, khususnya di wilayah British Columbia. Kunjungan ini bertujuan menjajaki peningkatan kerja sama ekonomi, perdagangan, dan investasi kedua negara. (*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.