KABARBURSA.COM - Menteri Koperasi dan UKM (MenkopUKM) Teten Masduki menegaskan pentingnya peran Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) bukan hanya sebagai penyokong ekonomi, tetapi sebagai pusat pertumbuhan yang krusial untuk mencapai target Indonesia sebagai negara maju pada tahun 2045.
“Jika industri terus mengalami penurunan, masyarakat akan terpaksa beralih ke usaha kecil seperti warung. Namun, kita harus melihat UMKM dalam konteks yang lebih luas,” ujar Teten saat ditemui, Jakarta, Sabtu, 28 September 2024.
Dengan 97 persen lapangan kerja saat ini berasal dari UMKM, di mana 96 persen di antaranya merupakan usaha mikro dan informal, situasi ini perlu diperbaiki agar pendapatan per kapita Indonesia tidak terjebak di angka rendah.
Teten menekankan dua pendekatan utama, pertama penerapan UU Cipta Kerja untuk menarik investor asing, terutama di sektor manufaktur yang padat karya. Namun, dia juga mengungkapkan kekhawatirannya terkait perkembangan teknologi seperti Internet of Things (IoT) dan pabrik pintar yang dapat mengurangi kebutuhan akan tenaga kerja manusia.
“UMKM tidak boleh lagi dianggap hanya sebagai penyangga ekonomi atau ekonomi subsisten. Mereka harus dilihat sebagai bagian integral dari industrialisasi,” tambahnya.
Untuk mencapai hal ini, penting bagi UMKM untuk mengadopsi teknologi modern dan terhubung dengan industri yang lebih besar.
Sebagai contoh konkret, Teten mengatakan pihaknya telah membangun rumah produksi bersama dan pabrik pengolahan di berbagai daerah. “Di Garut, kami telah mengembangkan industri kerajinan kulit dengan teknologi modern, sementara di Aceh, kami membangun pabrik untuk mengolah nilam, yang merupakan bahan baku utama untuk industri parfum,” jelasnya.
Pemerintah berkomitmen untuk menciptakan kebijakan yang mendukung UMKM sebagai penyedia lapangan kerja berkualitas, dengan tujuan menjadikan mereka bagian dari rantai pasok industri yang lebih besar.
“Kebijakan investasi yang ketat sangat diperlukan agar UMKM dapat terhubung dengan perusahaan besar dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional,” tutupnya.
Pertumbuhan Ekonomi dari Sistem Elektronik
Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga, mengatakan perdagangan melalui sistem elektronik diatur agar tidak mematikan UMKM. Di samping itu, peraturan ini diharapkan dapat memajukan UMKM dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional.
Kata Jerry, UMKM merupakan motor penggerak perekonomian Indonesia. Kontribusi UMKM terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia mencapai 60,51 persen. Tidak hanya itu, UMKM turut memberikan penyerapan tenaga kerja sebesar 96,92 persen.
“Saat ini jumlah UMKM mencapai 64,2 juta. Dengan jumlah tersebut, UMKM mampu berkontribusi terhadap pertumbuhan ekspor nonmigas sebesar 15,65 persen. Terkait hal tersebut, kami mengajak Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) dan bank swasta untuk berperan aktif dalam pertumbuhan UMKM,” ujar Jerry.
Jerry juga mengapresiasi pihak Sampoerna Festival UMKM 2024 atas inovasi, dedikasi, dan sumbangsih kepada pelaku UMKM. Keberhasilan penyelenggaraan festival ini diharapkan dapat membuat para pelaku UMKM terus bersemangat dalam meningkatkan kualitas produk dan layanan.
“Peningkatan kualitas produk dan layanan diharapkan dapat membuat UMKM bersaing di dalam negeri dan menembus pasar global melalui peluang perdagangan ekspor. Kami berharap, UMKM Indonesia dapat merajai pasar dalam dan luar negeri. Untuk itu, mari kita bangga, beli, dan pakai produk Indonesia,” jelas Wamendag, menambahkan.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan I-2024 mencapai 5,11 persen year on year (yoy). Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi akan tetap kuat dalam kisaran 4,7–5,5 persen sepanjang tahun 2024.
Pada Juli 2024, neraca perdagangan Indonesia kembali mencatat surplus sebesar USD0,47 miliar, yang memperpanjang tren surplus selama 51 bulan berturut-turut sejak Mei 2020. Meskipun nilai surplus ini lebih kecil dibandingkan surplus pada Juni 2024 yang mencapai USD2,39 miliar, hal ini tetap menunjukkan bahwa perekonomian Indonesia berada dalam kondisi yang baik dan stabil.
Sehari sebelumnya, dalam keterangannya, Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menyebutkan bahwa UMKM berkontribusi menyumbang 60 persen PDB Indonesia.
“UMKM seperti Koperasi Peternak Sapi Bandung Utara atau KPSBU Lembang, berkontribusi besar sebagai fondasi ekonomi Indonesia. Sebab, 90 persen tenaga kerja Indonesia terserap di sektor ini. Selain itu, 60 persen produk domestik bruto Indonesia pun ada di sektor ini. Oleh karena itu, pemerintah akan memberi perhatian khusus agar usaha skala ini dapat lebih berkembang,” kata Zulkifli, menambahkan.
Dukungan Kepada Pelaku Niaga Elektronik
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menyampaikan dukungannya kepada para pelaku niaga elektronik atau e-commerce yang berperan aktif dalam membantu meningkatkan kapasitas usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Menurutnya, UMKM memiliki peran penting dalam perekonomian Indonesia, dan dukungan dari sektor niaga elektronik dapat memberikan dorongan signifikan terhadap pertumbuhan usaha kecil dan menengah di era digital ini. Dalam kesempatan tersebut, Zulkifli Hasan, yang akrab disapa Zulhas, mengajak para pelaku e-commerce untuk terus melibatkan UMKM dalam setiap aspek bisnis mereka.
Hal ini diungkapkan Mendag saat menghadiri pembukaan acara E-Commerce Expo 2024, yang berlangsung di Indonesia Convention Exhibition (ICE) Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang, Banten, pada hari Selasa, 24 September 2024. Acara ini digelar oleh Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) dan platform e-commerce SIRCLO.(*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.