KABARBURSA.COM – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada perdagangan Kamis, 13 November 2025, turun 16,57 poin atau 0,20 persen ke level 8.372. Sepanjang sesi, indeks sempat menyentuh level tertinggi di 8.418 sebelum terkoreksi hingga level terendah di 8.354.
Total volume transaksi mencapai 583,03 juta lot dengan nilai perdagangan sebesar Rp23,52 triliun dari 2,73 juta transaksi.
Pelemahan indeks hari ini terjadi seiring meningkatnya aksi ambil untung di sejumlah saham berkapitalisasi menengah dan besar. Investor cenderung berhati-hati menjelang rilis data inflasi Amerika Serikat yang diperkirakan akan memengaruhi arah kebijakan suku bunga global. Tekanan jual paling terasa pada sektor konsumer, teknologi, dan telekomunikasi yang menjadi penahan utama laju indeks.
Berikut 10 saham peringkat terbawah top losers.
Saham Abadi Nusantara Tbk (PACK) menjadi yang paling tertekan dengan penurunan 3,17 persen ke level Rp2.750 dan nilai transaksi mencapai Rp11,30 miliar. Di posisi berikutnya, saham Isra Presisi Indonesia Tbk (ISAP) turun 3,12 persen ke level Rp31 dengan nilai transaksi Rp2,22 miliar. Telefast Indonesia Tbk (TFAS) ikut melemah 3,10 persen ke Rp250 dengan nilai transaksi Rp628,97 juta, sementara Global Digital Niaga Tbk (BELI) turun 3,02 persen ke Rp450 dengan nilai transaksi Rp5,57 miliar.
Saham Idea Indonesia Akademi Tbk (IDEA) juga terkoreksi 2,99 persen ke Rp65 disusul Fore Kopi Indonesia Tbk (FORE) yang turun 2,83 persen ke Rp515. Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) melemah 2,82 persen ke Rp1.205 dengan nilai transaksi mencapai Rp64,04 miliar, diikuti Bhakti Multi Artha Tbk (BHAT) yang turun 2,80 persen ke Rp1.040 dengan nilai transaksi Rp1,70 miliar.
Saham berkapitalisasi besar seperti Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) juga tidak luput dari tekanan dengan penurunan 2,79 persen ke Rp2.440 dan nilai transaksi mencapai Rp100,52 miliar. Adapun Indosat Tbk (ISAT) ditutup melemah 2,78 persen ke Rp2.100 dengan nilai transaksi Rp31,16 miliar.
Pelemahan sejumlah saham berkapitalisasi besar seperti PGEO dan ISAT memberikan kontribusi signifikan terhadap tekanan IHSG di akhir sesi. Meski demikian, penurunan tersebut masih dalam fase konsolidasi jangka pendek setelah penguatan yang terjadi di awal pekan. Investor disarankan untuk tetap berhati-hati dan selektif, dengan fokus pada saham sektor defensif seperti perbankan dan energi yang dinilai lebih stabil menghadapi fluktuasi pasar saat ini.(*)