Logo
>

10 Saham Terlemah Hari Ini, IHSG Melemah ke 8.372 Dipicu Aksi Jual di Sektor Konsumer dan Telekomunikasi

Total volume transaksi mencapai 583,03 juta lot dengan nilai perdagangan sebesar Rp23,52 triliun dari 2,73 juta transaksi.

Ditulis oleh Desty Luthfiani
10 Saham Terlemah Hari Ini, IHSG Melemah ke 8.372 Dipicu Aksi Jual di Sektor Konsumer dan Telekomunikasi
Papan pantau Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia menunjukkan bullish capai 8.200-an. Foto: KabarBursa.com/Desty Luthfiani.

KABARBURSA.COM – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada perdagangan Kamis, 13 November 2025, turun 16,57 poin atau 0,20 persen ke level 8.372. Sepanjang sesi, indeks sempat menyentuh level tertinggi di 8.418 sebelum terkoreksi hingga level terendah di 8.354.

Total volume transaksi mencapai 583,03 juta lot dengan nilai perdagangan sebesar Rp23,52 triliun dari 2,73 juta transaksi.

Pelemahan indeks hari ini terjadi seiring meningkatnya aksi ambil untung di sejumlah saham berkapitalisasi menengah dan besar. Investor cenderung berhati-hati menjelang rilis data inflasi Amerika Serikat yang diperkirakan akan memengaruhi arah kebijakan suku bunga global. Tekanan jual paling terasa pada sektor konsumer, teknologi, dan telekomunikasi yang menjadi penahan utama laju indeks.

Berikut 10 saham peringkat terbawah top losers.

Saham Abadi Nusantara Tbk (PACK) menjadi yang paling tertekan dengan penurunan 3,17 persen ke level Rp2.750 dan nilai transaksi mencapai Rp11,30 miliar. Di posisi berikutnya, saham Isra Presisi Indonesia Tbk (ISAP) turun 3,12 persen ke level Rp31 dengan nilai transaksi Rp2,22 miliar. Telefast Indonesia Tbk (TFAS) ikut melemah 3,10 persen ke Rp250 dengan nilai transaksi Rp628,97 juta, sementara Global Digital Niaga Tbk (BELI) turun 3,02 persen ke Rp450 dengan nilai transaksi Rp5,57 miliar.

Saham Idea Indonesia Akademi Tbk (IDEA) juga terkoreksi 2,99 persen ke Rp65 disusul Fore Kopi Indonesia Tbk (FORE) yang turun 2,83 persen ke Rp515. Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) melemah 2,82 persen ke Rp1.205 dengan nilai transaksi mencapai Rp64,04 miliar, diikuti Bhakti Multi Artha Tbk (BHAT) yang turun 2,80 persen ke Rp1.040 dengan nilai transaksi Rp1,70 miliar.

Saham berkapitalisasi besar seperti Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) juga tidak luput dari tekanan dengan penurunan 2,79 persen ke Rp2.440 dan nilai transaksi mencapai Rp100,52 miliar. Adapun Indosat Tbk (ISAT) ditutup melemah 2,78 persen ke Rp2.100 dengan nilai transaksi Rp31,16 miliar.

Pelemahan sejumlah saham berkapitalisasi besar seperti PGEO dan ISAT memberikan kontribusi signifikan terhadap tekanan IHSG di akhir sesi. Meski demikian, penurunan tersebut masih dalam fase konsolidasi jangka pendek setelah penguatan yang terjadi di awal pekan. Investor disarankan untuk tetap berhati-hati dan selektif, dengan fokus pada saham sektor defensif seperti perbankan dan energi yang dinilai lebih stabil menghadapi fluktuasi pasar saat ini.(*)

Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

Gabung Sekarang

Jurnalis

Desty Luthfiani

Desty Luthfiani seorang jurnalis muda yang bergabung dengan KabarBursa.com sejak Desember 2024 lalu. Perempuan yang akrab dengan sapaan Desty ini sudah berkecimpung di dunia jurnalistik cukup lama. Dimulai sejak mengenyam pendidikan di salah satu Universitas negeri di Surakarta dengan fokus komunikasi jurnalistik. Perempuan asal Jawa Tengah dulu juga aktif dalam kegiatan organisasi teater kampus, radio kampus dan pers mahasiswa jurusan. Selain itu dia juga sempat mendirikan komunitas peduli budaya dengan konten-konten kebudayaan bernama "Mata Budaya". 

Karir jurnalisnya dimulai saat Desty menjalani magang pendidikan di Times Indonesia biro Yogyakarta pada 2019-2020. Kemudian dilanjutkan magang pendidikan lagi di media lokal Solopos pada 2020. Dilanjutkan bekerja di beberapa media maenstream yang terverifikasi dewan pers.

Ia pernah ditempatkan di desk hukum kriminal, ekonomi dan nasional politik. Sekarang fokus penulisan di KabarBursa.com mengulas informasi seputar ekonomi dan pasar modal.

Motivasi yang diilhami Desty yakni "do anything what i want artinya melakukan segala sesuatu yang disuka. Melakukan segala sesuatu semaksimal mungkin, berpegang teguh pada kebenaran dan menjadi bermanfaat untuk Republik".