Logo
>

BUMI Kantongi Dua Penghargaan, Saham Masih Jadi Incaran Asing

BUMI raih dua penghargaan IICD 2025, saham stabil di Rp147, UBS kurangi kepemilikan jadi 6,99 persen.

Ditulis oleh Syahrianto
BUMI Kantongi Dua Penghargaan, Saham Masih Jadi Incaran Asing
PT Bumi Resources Tbk (BUMI) menorehkan dua penghargaan sekaligus dalam ajang IICD Awards 2025. (Foto: Dok. Bumi Resources)

KABARBURSA.COM – PT Bumi Resources Tbk (BUMI) menorehkan dua penghargaan sekaligus dalam ajang IICD Awards 2025, masing-masing untuk kategori “Top 50 Big Capitalization Public Listed Company” dan “Best Rights and Equitable Treatment of Shareholders”.

Penghargaan tersebut menjadi momentum penting bagi BUMI dalam mempertegas komitmennya pada penerapan prinsip tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance).

Presiden Direktur BUMI, Adika Nuraga Bakrie, menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh jajaran manajemen, pemegang saham, dan karyawan yang telah berkontribusi sehingga perseroan dapat meraih penghargaan bergengsi tersebut. 

“Penghargaan ini adalah hasil dari dedikasi dan kerja keras seluruh tim BUMI. Kami akan terus berupaya untuk memberikan yang terbaik bagi para pemegang saham dan seluruh pemangku kepentingan,” kata Aga Bakrie, melalui siaran pers, Jumat, 26 September 2025.

Ia menegaskan, capaian ini sekaligus menambah motivasi perseroan untuk terus berinovasi dan memperkuat transparansi dalam menjalankan bisnisnya. 

Menurutnya, penerapan tata kelola perusahaan yang baik merupakan fondasi utama untuk mencapai pertumbuhan berkelanjutan dan menjaga kepercayaan investor.

Kinerja Saham BUMI

Seiring pencapaian tersebut, saham BUMI pada perdagangan Jumat, 26 September 2025, ditutup menguat tipis di level Rp147 per saham. Kenaikan ini setara dengan 0,68 persen dibandingkan penutupan sebelumnya di Rp146. 

Sepanjang sesi perdagangan, harga saham bergerak fluktuatif dengan rentang Rp141 di posisi terendah hingga Rp151 di posisi tertinggi.

Berdasarkan data perdagangan, volume transaksi saham BUMI pada hari itu mencapai 51,37 juta lot dengan nilai transaksi Rp758,04 miliar. 

Frekuensi perdagangan tercatat sebanyak 56.248 kali, menunjukkan masih tingginya minat pelaku pasar terhadap emiten energi ini.

Jika ditarik ke belakang, pergerakan saham BUMI sepanjang sepekan terakhir menunjukkan volatilitas cukup tinggi. 

Pada 23 September, saham melesat 15,70 persen ke Rp140 per saham, dilanjutkan dengan reli hingga Rp149 per saham pada 24 September. 

Namun, aksi ambil untung investor membuat harga turun ke Rp146 sehari kemudian, sebelum akhirnya menutup pekan di Rp147.

Secara teknikal, harga rata-rata perdagangan BUMI dalam sepekan berada di kisaran Rp148 per saham. 

Adapun dalam periode bulanan, saham BUMI mencatat tren penguatan signifikan setelah sebelumnya sempat diperdagangkan di kisaran Rp110–Rp120 pada awal September.

Laporan Kepemilikan Saham

Selain kinerja saham di lantai bursa, BUMI juga melaporkan perkembangan terbaru terkait kepemilikan saham. 

Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 26 September 2025 mengumumkan adanya laporan perubahan kepemilikan yang disampaikan oleh UBS Group AG.

Dalam laporan resmi, UBS melalui cabang London melaporkan telah menjual 105,42 juta lembar saham BUMI pada 11 September 2025. Transaksi dilakukan dengan harga rata-rata Rp108,26 per saham. 

Pascatransaksi tersebut, kepemilikan UBS Group AG berkurang dari 26,07 miliar saham atau setara 7,02 persen menjadi 25,96 miliar saham atau 6,99 persen dari total saham BUMI yang beredar.

UBS menjelaskan bahwa penjualan saham dilakukan dalam rangka aktivitas lindung nilai derivatif (derivative hedging) untuk kepentingan klien wealth management. 

UBS AG London Branch tercatat sebagai pemilik manfaat langsung, sementara cabang lain seperti UBS Singapore Branch, UBS Switzerland AG, dan UBS Hong Kong Branch berperan sebagai pemegang saham tidak langsung. (*)

Disclaimer:
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

Gabung Sekarang

Jurnalis

Syahrianto

Jurnalis ekonomi yang telah berkarier sejak 2019 dan memperoleh sertifikasi Wartawan Muda dari Dewan Pers pada 2021. Sejak 2024, mulai memfokuskan diri sebagai jurnalis pasar modal.

Saat ini, bertanggung jawab atas rubrik "Market Hari Ini" di Kabarbursa.com, menyajikan laporan terkini, analisis berbasis data, serta insight tentang pergerakan pasar saham di Indonesia.

Dengan lebih dari satu tahun secara khusus meliput dan menganalisis isu-isu pasar modal, secara konsisten menghasilkan tulisan premium (premium content) yang menawarkan perspektif kedua (second opinion) strategis bagi investor.

Sebagai seorang jurnalis yang berkomitmen pada akurasi, transparansi, dan kualitas informasi, saya terus mengedepankan standar tinggi dalam jurnalisme ekonomi dan pasar modal.