Logo
>

Semen Baturaja (SMBR) Lebarkan Usaha, Bisa Raup Pendapatan Non-Semen

Pelajari strategi manajemen, koordinasi penjualan, dan kinerja keuangan SMBR hingga Juni 2025 yang menjanjikan nilai tambah bagi investor dan pemegang saham.

Ditulis oleh Syahrianto
Semen Baturaja (SMBR) Lebarkan Usaha, Bisa Raup Pendapatan Non-Semen
PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) berencana menambah bidang usaha dengan memasukkan Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) 70209. (Foto: Dok. Semen Baturaja)

KABARBURSA.COM – PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) berencana menambah bidang usaha dengan memasukkan Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) 70209 yakni Aktivitas Konsultasi Manajemen Lainnya. 

Penambahan ini dilakukan untuk mendukung integrasi operasional SMBR ke dalam kelompok usaha PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) atau emiten berkode saham SMGR sekaligus memberikan dasar hukum bagi kegiatan koordinasi penjualan dan manajemen di wilayah Jambi, Sumatera Selatan, dan Lampung.

SMBR, sebagai perseroan terbuka yang sahamnya tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI), saat ini menjalankan usaha utama di bidang produksi, distribusi, dan layanan terkait semen. 

Dalam skema integrasi dengan SIG, perseroan bertindak sebagai koordinator penjualan, memperoleh management fee dari penjualan produk semen anak usaha lain SIG di wilayah koordinasinya. 

Dengan penambahan KBLI 70209, SMBR dapat menjalankan aktivitas konsultasi manajemen dan koordinasi penjualan secara legal dan terdokumentasi.

"Penambahan bidang usaha ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat posisi SMBR dalam struktur SIG serta mendiversifikasi sumber pendapatan melalui imbal hasil non-penjualan semen," ujar Suherman Yahya, Direktur Utama SMBR, dalam keterangan tertulis, Kamis, 15 Oktober 2025.

Dampak terhadap Keuangan SMBR

Dari sisi keuangan, proyek ini diperkirakan memberikan hasil yang signifikan. Perhitungan menunjukkan Net Present Value (NPV) sebesar Rp456,2 miliar, Modified Internal Rate of Return (MIRR) 18,14 persen, Profitability Index (PI) 1,40x, dan Return on Investment (ROI) 32,28 persen. 

Analisis rasio keuangan juga mengindikasikan perbaikan profitabilitas, likuiditas, dan solvabilitas perseroan, meskipun dalam skala terbatas. 

Analisis sensitivitas menyoroti biaya dan capital expenditure sebagai faktor utama yang memengaruhi kelayakan proyek, sehingga pengendalian biaya dan pengelolaan investasi menjadi kunci keberhasilan.

Secara kinerja, hingga 30 Juni 2025, SMBR membukukan pendapatan sebesar Rp1.093,61 miliar, naik 30,94 persen dari periode sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp835,17 miliar. 

Kontribusi terbesar berasal dari penjualan semen kepada pihak berelasi sebesar Rp1.016,97 miliar atau naik 24,27 persen dari Rp818,38 miliar di periode 2024. 

Perusahaan juga mencatatkan laba tahun berjalan hingga 31 Desember 2024 sebesar Rp129,25 miliar, meningkat 6,32 persen dari tahun sebelumnya.

Total aset SMBR pada 30 Juni 2025 tercatat sebesar Rp4.828,18 miliar, meningkat 2,52 persen dari Rp4.705,66 miliar pada periode sama tahun sebelumnya. Komposisi aset lancar mencapai 20,54 persen, sedangkan aset tidak lancar 79,46 persen. 

Aset lancar meningkat signifikan sebesar 40,93 persen menjadi Rp986,50 miliar, terutama didorong kenaikan piutang usaha pihak berelasi.

Sementara itu, total liabilitas tercatat Rp1.501,68 miliar, turun 3,75 persen dari periode sama tahun sebelumnya. Liabilitas jangka pendek meningkat menjadi Rp801,22 miliar, sedangkan liabilitas jangka panjang turun menjadi Rp700,46 miliar. 

Jumlah ekuitas Perseroan naik menjadi Rp3.322,49 miliar, meningkat 5,63 persen dibandingkan posisi 30 Juni 2024, sejalan dengan pengakuan laba tahun berjalan.

Dengan penambahan bidang usaha ini, SMBR menegaskan langkah strategisnya untuk mendukung model bisnis terintegrasi di bawah SIG, sekaligus memperkuat kapasitas koordinasi penjualan dan kinerja keuangan jangka panjang. (*)

Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

Gabung Sekarang

Jurnalis

Syahrianto

Jurnalis ekonomi yang telah berkarier sejak 2019 dan memperoleh sertifikasi Wartawan Muda dari Dewan Pers pada 2021. Sejak 2024, mulai memfokuskan diri sebagai jurnalis pasar modal.

Saat ini, bertanggung jawab atas rubrik "Market Hari Ini" di Kabarbursa.com, menyajikan laporan terkini, analisis berbasis data, serta insight tentang pergerakan pasar saham di Indonesia.

Dengan lebih dari satu tahun secara khusus meliput dan menganalisis isu-isu pasar modal, secara konsisten menghasilkan tulisan premium (premium content) yang menawarkan perspektif kedua (second opinion) strategis bagi investor.

Sebagai seorang jurnalis yang berkomitmen pada akurasi, transparansi, dan kualitas informasi, saya terus mengedepankan standar tinggi dalam jurnalisme ekonomi dan pasar modal.