KABARBURSA.COM - Bursa saham Eropa terkoreksi pada Kamis. Koreksi dipicu aksi jual besar pada beberapa saham unggulan seperti HSBC dan Ferrari, serta meningkatnya ketidakpastian politik di Prancis.
Indeks STOXX 600, yang mencerminkan pergerakan saham di seluruh Eropa, melemah 0,43 persen ke level 571,31 setelah sempat mencetak rekor tertinggi sehari sebelumnya. Pelemahan ini menjadi sinyal bahwa pasar sedang memasuki fase profit-taking setelah reli panjang yang ditopang optimisme terhadap kebijakan moneter Bank Sentral Eropa (ECB) dan pemulihan ekonomi kawasan.
Performa bursa regional menunjukkan pergerakan yang bervariasi. Indeks DAX Jerman berhasil bertahan positif dengan kenaikan tipis 0,06 persen ke 24.611,25. Sedangkan FTSE 100 Inggris terkoreksi 0,41 persen ke 9.509,40 dan CAC 40 Prancis turun 0,23 persen ke 8.041,36.
Kinerja negatif CAC menggambarkan dampak langsung ketidakpastian politik domestik yang membebani sentimen investor di negara tersebut.
Tekanan terbesar di pasar berasal dari sektor otomotif dan perbankan. Saham Ferrari anjlok tajam dan mencatat penurunan harian terbesar dalam sejarahnya, bahkan menyentuh level terendah sejak April.
Meskipun perusahaan tersebut baru saja memperkenalkan mobil listrik perdananya, investor justru fokus pada target keuangan jangka panjang yang dianggap terlalu konservatif. Hal ini memicu aksi jual besar di saham Ferrari dan menyeret indeks sektor otomotif, yang mengalami kinerja harian terburuk sejak Maret.
Penurunan ini diperparah oleh Michelin, yang mengumumkan proyeksi penurunan volume penjualan pada kuartal ketiga. Akibatnya, sahamnya merosot hampir 4 persen.
Dari sektor keuangan, tekanan datang dari HSBC, yang sahamnya jatuh 5,4 persen setelah mengumumkan rencana pembelian saham minoritas di anak usahanya, Hang Seng Bank, senilai USD13,6 miliar.
Pasar menilai langkah tersebut berisiko karena timing-nya dinilai kurang tepat di tengah kondisi suku bunga tinggi dan ketidakpastian ekonomi global.
Kekhawatiran ini menular ke saham-saham bank lain seperti Lloyds Banking Group, yang turun 3,3 perseb setelah mengungkap kemungkinan peningkatan dana cadangan untuk menutupi potensi kompensasi akibat penyelidikan pembiayaan kendaraan bermotor.
Ketegangan Politik Prancis Memanas
Selain faktor korporasi, sentimen pasar juga dipengaruhi oleh ketegangan politik yang kian memanas di Prancis. Presiden Emmanuel Macron tengah menghadapi krisis kepemimpinan setelah Perdana Menteri Sebastien Lecornu mengundurkan diri hanya beberapa hari setelah mengumumkan kabinet barunya.
Kondisi ini menambah daftar pergantian perdana Menteri dan memperburuk persepsi stabilitas politik di negara ekonomi terbesar kedua Eropa tersebut. Ketidakpastian politik ini juga menghambat kemampuan pemerintah meloloskan anggaran penghematan, padahal pasar menuntut langkah konkret untuk menekan defisit fiskal.
Dari sisi kebijakan moneter, risalah rapat Bank Sentral Eropa (ECB) periode 10–11 September menunjukkan sikap hati-hati. Para pembuat kebijakan menilai kebijakan moneter saat ini sudah cukup ketat untuk menjaga inflasi, sehingga mereka memilih menahan suku bunga sembari menunggu sinyal ekonomi yang lebih jelas.
ECB juga menegaskan bahwa pelonggaran tambahan hanya akan dilakukan jika kondisi mendesak, sementara ketegangan perdagangan global akibat tarif baru dari Amerika Serikat masih menjadi ancaman bagi ekspor kawasan. Dengan demikian, investor melihat bahwa ruang stimulus tambahan dalam waktu dekat masih terbatas.
Saham Individu Tergerus
Di luar tekanan besar dari sektor keuangan dan otomotif, ada pula pergerakan ekstrem di saham individu lain. Gerresheimer, perusahaan asal Jerman yang memproduksi kemasan dan peralatan medis, anjlok 18,2 persen setelah memangkas proyeksi laba tahunannya. Ini Adalah salah satu penurunan paling tajam di pasar Eropa hari itu.
Sebaliknya, saham EDP Renovaveis, produsen energi angin asal Portugal, justru naik 1,4 persen setelah lembaga riset Jefferies menaikkan peringkat sahamnya dari hold menjadi buy. Hal ini sedikit keseimbangan di tengah tekanan pasar.
Secara keseluruhan, pelemahan bursa Eropa kali ini mencerminkan kombinasi dari faktor teknikal dan fundamental.
Dari sisi teknikal, pasar tengah melakukan koreksi sehat setelah mencetak rekor tertinggi, sementara secara fundamental, kekhawatiran terhadap prospek laba korporasi, risiko politik di Prancis, dan sinyal kehati-hatian ECB membentuk atmosfer risk-off di antara investor.
Meskipun koreksi ini relatif moderat, arah pergerakan jangka pendek akan sangat ditentukan oleh bagaimana pasar mencerna perkembangan politik Eropa dan laporan keuangan perusahaan besar pada pekan-pekan mendatang.
Jika stabilitas politik di Prancis membaik dan data ekonomi zona euro tetap solid, maka pelemahan kali ini kemungkinan hanya menjadi jeda sebelum reli berikutnya. Namun bila ketidakpastian terus berlanjut, bursa Eropa berpotensi menghadapi fase konsolidasi lebih panjang dalam beberapa sesi ke depan.(*)