Logo
>

Satu Tahun Pemerintahan Prabowo–Gibran, Pertamina Kebut Transformasi Energi

Pertamina dorong ketahanan energi lewat strategi yang sejalan dengan visi Asta Cita Presiden Prabowo–Gibran.

Ditulis oleh Harun Rasyid
Satu Tahun Pemerintahan Prabowo–Gibran, Pertamina Kebut Transformasi Energi
Pertamina jalankan Dual Growth strategy demi dukung transisi energi 2060. Foto: dok. Pertamina

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM – PT Pertamina (Persero) berusaha memperkuat ketahanan dan kemandirian energi nasional melalui transformasi menyeluruh di bidang tata kelola, budaya kerja, dan model bisnis.

    Langkah Pertamina ini, sejalan dengan visi pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dalam mewujudkan Asta Cita menuju Generasi Emas Indonesia 2045.

    Direktur Utama Pertamina Simon Aloysius Mantiri mengatakan, seluruh proses transformasi yang dijalankan perusahaan berakar pada semangat untuk menghadirkan layanan publik yang transparan, efisien, dan berorientasi pada kepentingan nasional.

    “Transformasi layanan publik adalah wajah nyata Pertamina yang setia pada rakyat dan merah putih. Pertamina berkomitmen meningkatkan standar kerja dan menjadikan masukan masyarakat sebagai fondasi untuk memperbaiki pelayanan,” ujar Simon dalam peringatan Satu Tahun Pemerintahan Prabowo–Gibran, lewat keterangan resmi, Selasa 21 Oktober 2025.

    Simon menjelaskan bahwa transformasi besar-besaran Pertamina difokuskan pada tiga bidang utama:

    1. Tata Kelola (Governance): memastikan seluruh proses bisnis berjalan transparan, efisien, dan sesuai prinsip kepatuhan (compliance).

    2. Budaya Perusahaan (Culture): membangun pola pikir progresif dan adaptif agar mampu menghadapi tantangan industri energi global.

    3. Model Bisnis (Business Model): mengadaptasi dinamika energi global melalui inovasi dan diversifikasi usaha baru.

    “Sebagai BUMN energi, tugas utama Pertamina bukan hanya mencari keuntungan, tapi menjadi agent of development bagi pembangunan nasional. Kami memastikan energi nasional tetap tangguh, terjangkau, dan berkelanjutan,” tegas Simon.

    Dorong Produksi Migas dan Transisi Energi

    Lebih lanjut Simon menyebut,  tantangan utama sektor energi saat ini adalah menurunnya produksi dari lapangan migas yang telah memasuki fase mature field.

    Untuk itu, Pertamina melakukan berbagai langkah strategis guna mengurangi ketergantungan pada impor.

    “Pemerintah melalui arahan Presiden Prabowo mendorong peningkatan produksi migas nasional. Pertamina menjawabnya dengan penggunaan teknologi terkini, intervensi sumur, serta eksplorasi wilayah baru untuk menemukan cadangan migas tambahan,” jelas Simon.

    Pertamina juga menjalankan strategi Dual Growth, pertama memaksimalkan bisnis eksisting dengan meningkatkan produksi hulu dan performa kilang.

    Kedua, mengembangkan bisnis rendah karbon (low carbon business) seperti geothermal, biofuel, dan Pertamax Green 95 dengan kandungan 5 persen etanol.

    Saat ini Pertamina mengoperasikan kapasitas panas bumi 727 MW dari total 2,7 GW kapasitas nasional, serta berperan aktif dalam pengembangan Program B40–B50 Biofuel untuk mendukung transisi energi bersih.

    Pertamina Bekali Sertifikasi Operator PLTS bagi 40 Local Hero Desa Energi Berdikari

    Pertamina menunjukkan dukungannya terhadap transisi energi nasional lewat penguatan sumber daya manusia di sektor energi baru terbarukan (EBT).

    Kali ini, Pertamina membekali 40 perwakilan dalam program Desa Energi Berdikari (DEB) atau Local Hero dengan Sertifikasi Junior Operator Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).

    Program ini menjadi bagian dari inisiatif Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Pertamina yang mendorong kemandirian energi desa serta pertumbuhan ekonomi hijau berbasis teknologi tepat guna.

    Seperti diketahui, pemerintah menargetkan 76 persen tambahan kapasitas listrik 69,5 GW (Gigawatt) hingga 2034 bersumber dari energi terbarukan.

    Sejalan dengan arah tersebut, Pertamina kini telah mengembangkan 176 Desa Energi Berdikari di seluruh Indonesia, dengan 149 unit PLTS aktif beroperasi, dan menargetkan 80 tambahan unit baru pada 2025.

    Vice President CSR & SMEPP Management PT Pertamina (Persero), Rudi Ariffianto, mengatakan bahwa sertifikasi ini dilaksanakan bekerja sama dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Pusat Pengembangan SDM Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (PPSDM KEBTKE) di Jakarta, pada Selasa 14 Oktober 2025.

    “Dari 176 DEB yang sudah beroperasi, kita membutuhkan lebih banyak operator junior yang tersertifikasi. Karena itu, program sertifikasi ini akan terus berlanjut seiring bertambahnya jumlah PLTS di lapangan,” ujar Rudi kewat keterangan resmi, Rabu 15 Oktober 2025.

    Sejak pertama kali digelar pada 2023 hingga 2024, sebanyak 48 Local Hero telah lulus sertifikasi, dan kini 40 peserta baru kembali mengikuti pelatihan untuk memperkuat kapasitas SDM di desa-desa binaan.

    “Kami tidak berhenti di penyediaan listrik saja. Energi dari PLTS ini dimanfaatkan untuk kegiatan ekonomi seperti pertanian, perikanan, hingga usaha kreatif desa,” tambah Rudi.

    Dari Lampung hingga Papua, Energi Surya Buka Harapan Baru

    Salah satu peserta, Kukuh Diki Prasetya dari Lampung, penggerak DEB di sektor kopi, menuturkan bahwa kehadiran PLTS telah mempercepat produktivitas petani.

    “Program Pertamina membantu mempercepat target kami. Dari yang seharusnya 10 tahun bisa tercapai dalam 5 tahun. Energi surya membuat petani bisa bekerja lebih cepat dan efisien,” ujarnya.

    Kini, Kukuh telah membina 18 kelompok petani kopi yang mengelola produksi dari hulu ke hilir, sekaligus menjadi inspirasi bagi desa-desa lain di sekitar.

    Kisah serupa datang dari Edison Fami di Desa Wisata Malasigi, Papua, yang sukses mengembangkan ekowisata hutan berkelanjutan dengan PLTS berkapasitas 8,72 kWp.

    “Lewat PLTS ini, kami mendapat penerangan, air, dan harapan baru. Energi matahari membuat masyarakat bisa mengembangkan wisata tanpa merusak hutan,” ungkap Edison.

    Sementara itu, Kasmawati, Local Hero dari Maros, Sulawesi Selatan, melalui DEB AFT Hasanuddin, aktif membina Kelompok Wanita Tani (KWT) Baji Minasa dalam pertanian hidroponik berbasis energi surya. “Kami belajar bahwa energi terbarukan bisa berjalan seiring dengan ekonomi hijau yang menyejahterakan,” tuturnya. (info-bks/*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Harun Rasyid

    Harun Rasyid adalah jurnalis KabarBursa.com yang fokus pada liputan pasar modal, sektor komersial, dan industri otomotif. Berbekal pengalaman peliputan ekonomi dan bisnis, ia mengolah data dan regulasi menjadi laporan faktual yang mendukung pengambilan keputusan pelaku pasar dan investor. Gaya penulisan lugas, berbasis riset, dan memenuhi standar etika jurnalistik.