Logo
>

IHSG Dibuka Capai Level 8.238, Asing Catat Net Buy Rp1 Triliun

IHSG dibuka melemah tipis ke 8.238 meski aliran dana asing masuk Rp1 triliun. Sektor teknologi dan siklikal menopang indeks, sementara sektor keuangan menekan kinerja pasar di awal sesi.

Ditulis oleh Desty Luthfiani
IHSG Dibuka Capai Level 8.238, Asing Catat Net Buy Rp1 Triliun
Papan pantau Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia menunjukkan bullish capai 8.200-an. Foto: KabarBursa.com/Desty Luthfiani.

KABARBURSA.COM – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka capai 8.238 pada awal perdagangan Jumat, 10 Oktober 2025. Namun, IHSG terkoreksi 12,55 poin atau 0,15 persen ke level 8.238,39 setelah bergerak di kisaran 8.231,47 hingga 8.259,34 pada awal sesi. 

Total volume transaksi mencapai 7,96 juta lot dengan nilai perdagangan Rp627,52 miliar dan frekuensi 66.630 kali. Meski indeks dibuka turun, investor asing membukukan aksi beli bersih (net buy) sebesar Rp1 triliun di seluruh pasar. 

Investor asing berkontribusi 27,07 persen terhadap total transaksi, sedangkan investor domestik mendominasi dengan porsi 72,93 persen.

Sektor teknologi menjadi penopang utama indeks pada pembukaan dengan penguatan 0,82 persen, diikuti sektor siklikal yang naik 0,88 persen, energi 0,56 persen, dan infrastruktur 0,43 persen. 

Sementara itu, sektor keuangan turun 0,99 persen dan sektor industri terkoreksi 0,08 persen, menahan penguatan indeks lebih lanjut.

Saham-saham yang mencatatkan kenaikan signifikan antara lain Nusatama Berkah Tbk (NTBK) yang melesat 34,55 persen ke Rp148 per saham, Andalan Sakti Primaindo Tbk (ASPI) naik 25 persen ke Rp725.

Jakarta Setiabudi Internasional Tbk (JSPT) menguat 24,87 persen ke Rp4.770, Perintis Triniti Properti Tbk (TRIN) naik 24,75 persen ke Rp252, dan Eratex Djaja Tbk (ERTX) naik 21,03 persen ke Rp236.

Sementara itu, saham yang melemah pada awal perdagangan antara lain Pakuan Tbk (UANG) turun 9,61 persen ke Rp4.420, Tunas Alfin Tbk (TALF) melemah 8,79 persen ke Rp436, Distribusi Voucher Nusantara Tbk (DIVA) turun 8,12 persen ke Rp181, Hassana Boga Sejahtera Tbk (NAYZ) turun 7,89 persen ke Rp105, dan Mitra Tirta Buwana Tbk (SOUL) terkoreksi 6,98 persen ke Rp80.

Meski IHSG dibuka melemah, masuknya aliran dana asing menjadi penopang sentimen pasar di tengah tekanan di sektor keuangan. Pelaku pasar akan mencermati arah pergerakan indeks sepanjang sesi, terutama dari pergerakan saham-saham berkapitalisasi besar.

Sebelumnya, konsultan pasar modal Indonesia Investment Education (IIE) Frengly, menjelaskan bahwa pola break and hold di atas 7.935 memperkuat kemungkinan rally lanjutan, terutama bila indeks mampu menjaga momentum di awal pekan depan. 

“Selama IHSG tidak kembali menembus 7.935 ke bawah, maka potensi penguatan masih sangat terbuka menuju area 8.317,” ujar Frengly dalam penjelasan edukasinya secara daring dikutip Ahad, 5 Oktober 2025.

Ia menambahkan, meskipun arah pergerakan masih konstruktif, sinyal bearish divergence antara harga dan RSI perlu dicermati sebagai tanda kewaspadaan terhadap potensi koreksi teknikal. Jika tekanan jual meningkat, IHSG diperkirakan akan menguji area support di 8.823. 

Apabila level ini ditembus, potensi pelemahan bisa berlanjut ke 7.880, yang merupakan target dari pola double top.

Menteri Keuangan Purbaya Optimis IHSG Terus Bullish

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyebut, pemerintah sedang mengupayakan perbaikan ekonomi secara struktural, bukan kebijakan jangka pendek. Ia optimistis, jika arah ini konsisten, pasar modal Indonesia akan mencerminkan kepercayaan investor terhadap perekonomian nasional.

“IHSG akan cenderung naik terus, mungkin 10 tahun lagi seperti yang saya bilang tadi, jadi in short, IHSG to the moon,” ucap Purbaya di Gedung Bursa Efek Indonesia pada Kamis, 9 Oktober 2025.(*)

Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

Gabung Sekarang

Jurnalis

Desty Luthfiani

Desty Luthfiani seorang jurnalis muda yang bergabung dengan KabarBursa.com sejak Desember 2024 lalu. Perempuan yang akrab dengan sapaan Desty ini sudah berkecimpung di dunia jurnalistik cukup lama. Dimulai sejak mengenyam pendidikan di salah satu Universitas negeri di Surakarta dengan fokus komunikasi jurnalistik. Perempuan asal Jawa Tengah dulu juga aktif dalam kegiatan organisasi teater kampus, radio kampus dan pers mahasiswa jurusan. Selain itu dia juga sempat mendirikan komunitas peduli budaya dengan konten-konten kebudayaan bernama "Mata Budaya". 

Karir jurnalisnya dimulai saat Desty menjalani magang pendidikan di Times Indonesia biro Yogyakarta pada 2019-2020. Kemudian dilanjutkan magang pendidikan lagi di media lokal Solopos pada 2020. Dilanjutkan bekerja di beberapa media maenstream yang terverifikasi dewan pers.

Ia pernah ditempatkan di desk hukum kriminal, ekonomi dan nasional politik. Sekarang fokus penulisan di KabarBursa.com mengulas informasi seputar ekonomi dan pasar modal.

Motivasi yang diilhami Desty yakni "do anything what i want artinya melakukan segala sesuatu yang disuka. Melakukan segala sesuatu semaksimal mungkin, berpegang teguh pada kebenaran dan menjadi bermanfaat untuk Republik".