KABARBURSA.COM – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka capai 8.238 pada awal perdagangan Jumat, 10 Oktober 2025. Namun, IHSG terkoreksi 12,55 poin atau 0,15 persen ke level 8.238,39 setelah bergerak di kisaran 8.231,47 hingga 8.259,34 pada awal sesi.
Total volume transaksi mencapai 7,96 juta lot dengan nilai perdagangan Rp627,52 miliar dan frekuensi 66.630 kali. Meski indeks dibuka turun, investor asing membukukan aksi beli bersih (net buy) sebesar Rp1 triliun di seluruh pasar.
Investor asing berkontribusi 27,07 persen terhadap total transaksi, sedangkan investor domestik mendominasi dengan porsi 72,93 persen.
Sektor teknologi menjadi penopang utama indeks pada pembukaan dengan penguatan 0,82 persen, diikuti sektor siklikal yang naik 0,88 persen, energi 0,56 persen, dan infrastruktur 0,43 persen.
Sementara itu, sektor keuangan turun 0,99 persen dan sektor industri terkoreksi 0,08 persen, menahan penguatan indeks lebih lanjut.
Saham-saham yang mencatatkan kenaikan signifikan antara lain Nusatama Berkah Tbk (NTBK) yang melesat 34,55 persen ke Rp148 per saham, Andalan Sakti Primaindo Tbk (ASPI) naik 25 persen ke Rp725.
Jakarta Setiabudi Internasional Tbk (JSPT) menguat 24,87 persen ke Rp4.770, Perintis Triniti Properti Tbk (TRIN) naik 24,75 persen ke Rp252, dan Eratex Djaja Tbk (ERTX) naik 21,03 persen ke Rp236.
Sementara itu, saham yang melemah pada awal perdagangan antara lain Pakuan Tbk (UANG) turun 9,61 persen ke Rp4.420, Tunas Alfin Tbk (TALF) melemah 8,79 persen ke Rp436, Distribusi Voucher Nusantara Tbk (DIVA) turun 8,12 persen ke Rp181, Hassana Boga Sejahtera Tbk (NAYZ) turun 7,89 persen ke Rp105, dan Mitra Tirta Buwana Tbk (SOUL) terkoreksi 6,98 persen ke Rp80.
Meski IHSG dibuka melemah, masuknya aliran dana asing menjadi penopang sentimen pasar di tengah tekanan di sektor keuangan. Pelaku pasar akan mencermati arah pergerakan indeks sepanjang sesi, terutama dari pergerakan saham-saham berkapitalisasi besar.
Sebelumnya, konsultan pasar modal Indonesia Investment Education (IIE) Frengly, menjelaskan bahwa pola break and hold di atas 7.935 memperkuat kemungkinan rally lanjutan, terutama bila indeks mampu menjaga momentum di awal pekan depan.
“Selama IHSG tidak kembali menembus 7.935 ke bawah, maka potensi penguatan masih sangat terbuka menuju area 8.317,” ujar Frengly dalam penjelasan edukasinya secara daring dikutip Ahad, 5 Oktober 2025.
Ia menambahkan, meskipun arah pergerakan masih konstruktif, sinyal bearish divergence antara harga dan RSI perlu dicermati sebagai tanda kewaspadaan terhadap potensi koreksi teknikal. Jika tekanan jual meningkat, IHSG diperkirakan akan menguji area support di 8.823.
Apabila level ini ditembus, potensi pelemahan bisa berlanjut ke 7.880, yang merupakan target dari pola double top.
Menteri Keuangan Purbaya Optimis IHSG Terus Bullish
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyebut, pemerintah sedang mengupayakan perbaikan ekonomi secara struktural, bukan kebijakan jangka pendek. Ia optimistis, jika arah ini konsisten, pasar modal Indonesia akan mencerminkan kepercayaan investor terhadap perekonomian nasional.
“IHSG akan cenderung naik terus, mungkin 10 tahun lagi seperti yang saya bilang tadi, jadi in short, IHSG to the moon,” ucap Purbaya di Gedung Bursa Efek Indonesia pada Kamis, 9 Oktober 2025.(*)